Berita

Direktur Eksekutif Jenggala Center, Syamsuddin Radjab/Repro

Politik

KKB Dilabeli Teroris, Jenggala Center: Ada Upaya Internasionalisasi Papua

SELASA, 04 MEI 2021 | 15:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pelabelan teroris terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terus menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan masyarakat. Pasalnya, akan ada pendekatan yang berbeda dalam menangani gerakan separatisme dan terorisme.

Direktur Eksekutif Jenggala Center, Syamsuddin Radjab menilai, pelabelan teroris terhadap KKB Papua atau sebelumnya disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM) seperti ada upaya internasionalisasi isu Papua.

Sehingga, negara-negara lain bisa melakukan intervensi dalam penyelesaian konflik horizontal di Papua.

"Kalau separatis kan negara lain tidak berhak dan tidak bisa ikut campur. Pelabelan teroris ini menjadi transnasional. Karena terorisme isu global, dan negara-negara lain bisa ikut campur," jelas Syamsuddin saat menjadi narasumber diskusi daring Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk "Politik Labelisasi dan Kepuasan Publik", Selasa (4/5).

"Ini seperti ada upaya internasionalisasi Papua," tegasnya.

Sebab, lanjut Syamsuddin, ketika KKB dilabeli teroris secara otomatis pendekatan yang dilakukan negara terhadap Papua juga akan berbeda. Menurutnya, separatisme dan terorisme merupakan dua hal yang berbeda.

Atas dasar itu, dosen Ilmu Politik ini menyebut Pemerintah sebagai representasi negara yang hadir dalam konflik Papua tak ubahnya 'penari' yang mengikuti irama gendang yang ditabuh negara-negara adidaya.  

"Kita ini negara 'penari' yang baik untuk memainkan gendang luar negeri, doktrin tatanan baru globalisasi," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya