Berita

Perdana Menteri Scott Morrison/Net

Dunia

Morrison: Keputusan Pelarangan Perjalanan Dari India Ke Australia Sudah Bulat, Saya Tidak menyesalinya

SELASA, 04 MEI 2021 | 14:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri Scott Morrison sekali lagi menekankan bahwa pelarangan perjalanan dari India ke Australia dimaksudkan untuk kebaikan bersama dan menghindari wabah itu masuk ke Australia.

Di tengah kecaman dan desakan berbagai pihak yang menilai keputusannya sama tidak bijak, Morrison menegaskan ia sendiri tidak menyesali keputusannya itu.

"Tantangan yang kami hadapi di sini, bukan hanya penyebaran pandemi yang merajalela di India, tetapi juga tingkat percepatan virus itu di sini di mana kami telah melihat penularan orang yang datang dari India," katanya kepada wartawan, Selasa (4/5), seperti dikutip dari SBS.

Ia mengatakan, tanggung jawabnya adalah memastikan agar rakyat Australia terhindar dari virus sementara pemerintah tengah menerapkan beberapa langkah pencegahan lainnya untuk mencegah gelombang ketiga.

"Saya tidak menyesali keputusan itu," katanya.

Pemerintahannya pada akhir pekan lalu telah menetapkan aturan pelarangan perjalanan dari India ke Australia, dengan deklarasi darurat pemerintah berdasarkan Biosecurity Act, menyatakan warga negara dan penduduk Australia dapat dikenakan denda 66.600  dolar Australua atau hukuman penjara lima tahun karena melanggar penangguhan.

"Sanksinya itu. Tapi akan dijalankan secara proporsional dan bertanggung jawab," kata Morrison.

"Tapi itu diberlakukan dengan serius karena kami perlu mencegah orang datang yang telah berada di India selama 14 hari terakhir karena risiko infeksi yang mereka bawa sangat tinggi," katanya lagi.  

Ia mengingatkan agar semua elemen masyarakat bisa saling membantu dan memberikan dukungannya.  

Jika semua orang bisa bekerja sama, maka Australia bisa jauh lebih kuat dan bisa segera membuka lagi penerbangannya.

Komentar Morrison itu keluar setelah Asosiasi Medis Australia (AMA) menulis kepadanya seruan pemulangan warga Australia yang terdampar di India segera. 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya