Berita

Kapal Selam KRI Nanggala-402/Net

Publika

Menggalang Dana Untuk Membeli Kapal Atau Untuk Fakir Miskin, Demi Menyelamatkan Jiwa?

RABU, 28 APRIL 2021 | 05:42 WIB

Saya sering merasa bingung dan suka  menghela nafas  sendiri melihat keadaan dan kenyataan yang kita hadapi sebagai bangsa saat ini.

Dahulu ketika ibu susi yang jadi menteri kelautan dia bisa mengajak dan  menggerakkan angkatan laut kita untuk menjaga perairan kita agar kapal2 asing penangkap ikan tidak ada yang berkeliaran menangkap ikan di perairan laut kita dan kalau ada pihak2 yang mencoba melanggar ketentuan yang ada maka oleh ibu susi kapal tersebut akan ditenggelamkan.

Sekarang keadaan saya lihat sudah kembali seperti semula karena ibu susi sudah  diberhentikan. Oleh karena itu karena saya orang yang tidak mengerti tentang kegunaan kapal selam kecuali untuk melindungi perairan kita,  lalu kalau seandainya para pencuri ikan dan pencuri kekayaan alam kita masih bebas berkeliaran dan angkatan laut kita tidak bisa bertindak terhadap mereka maka yang terpikir oleh saya buat apa kita menghimpun dana bagi mengganti kapal selam yang sudah tenggelam tersebut.


Rasa2nya  hal itu menurut saya tidak ada gunanya. Dan kalau akan dibeli juga biarlah pemerintah saja yang membelinya dengan dana APBNnya dan kita tidak usah ikut2 menggalang dana untuk itu.

Dan kalau kita akan menggalang dana juga mari kita bantu pemerintah untuk melaksanakan pasal 34 uud 1945 dimana di dalam pasal tersebut pemerintah jelas2 dituntut untuk berbuat bagi membantu warga negara yang termarginalisasikan dimana seperti kita ketahui  dalam fasal 34 uud 1945 tersebut jelas2 dikatakan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

Sekarang betapa  banyaknya fakir miskin dan anak terlantar dimana jumlahnya  kita lihat semakin bertambah dan bertambah  oleh adanya covid 19 dan oleh  krisis ekonomi yang telah melanda negeri ini  tapi mereka pada kenyataannya tidak dapat terbantu oleh pemerintah seluruhnya meskipun konstitusi kita sudah tegas2 mengamanatkan hal tersebut kepada pemerintah.

Sekarang betapa  banyaknya fakir miskin dan anak terlantar dimana jumlahnya  kita lihat semakin bertambah dan bertambah  oleh adanya covid 19 dan oleh  krisis ekonomi yang telah melanda negeri ini  tapi mereka pada kenyataannya tidak dapat terbantu oleh pemerintah seluruhnya meskipun konstitusi kita sudah tegas2 mengamanatkan hal tersebut kepada pemerintah.

Oleh karena itu menurut saya  dari pada kita menghimpun dana untuk membeli kapal selam lebih baik kita menggalang dana untuk membantu mereka2 yang mengalami kesulitan hidup dan kehidupan tersebut agar mereka tidak mati dan tidak kelaparan.

Dan kalau bisa kita galang dana tersebut secara serius dsn bersungguh-sungguh untuk membantu dan  membuat mereka untuk bisa kembali berusaha karena menurut data dari kementrian koperasi dan umkm 80% dari usaha ultra mikro dan mikro tersebut  yang jumlahnya sekitar 63 juta pelaku atau  98,68%  dari total pelaku usaha yang ada di negeri ini  mereka saat ini sudah tidak punya modal dan tabungan lagi.

sehingga banyak diantara mereka saat ini yang mengalami kesulitan karena untuk mempertahankan hidup dan atau untuk tetap dapat berusaha mereka akhirnya terjerat dan dicekik oleh para rentenir.

Bagi saya lebih baik dan lebih penting kita mendahulukan menyelamatkan jiwa dan hidup serta kehidupan dari pada anak2 bangsa yang fakir dan miskin seperti ini  dari pada untuk  membeli kapal selam tersebut yang oleh saya -maaf- belum terlalu jelas manfaat dan kegunaannya

Penulis adalah pengamat sosial ekonomi dan keagamaan, Anwar Abbas
.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya