Berita

Badan Energi Atom Internasional (IAEA)/Net

Dunia

Gandeng China, Badan Energi Atom Internasional Siap Evaluasi Rencana Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima Jepang

SELASA, 27 APRIL 2021 | 15:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China dipastikan akan bergabung dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan menjadi bagian dari kelompok kerja teknis untuk mengevaluasi dan mengawasi rencana Jepang membuang air limbah terkontaminasi nuklir Fukushima ke laut.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Senin (26/4) waktu setempat.

“China telah menyatakan bahwa IAEA harus membentuk kelompok kerja teknis, termasuk China dan pemangku kepentingan lainnya, untuk mengerjakan rencana pembuangan air limbah nuklir Jepang dan menindaklanjuti penilaian dan pemantauan internasional, secepat mungkin,” kata Wang Wenbin selama konferensi pers rutin, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (27/4)

IAEA telah secara aktif terlibat dalam pembentukan kelompok teknis, dan telah mengkonfirmasi ke China bahwa para ahli China akan diundang untuk bergabung dengan grup tersebut,” kata Wang, seraya mencatat bahwa China akan sepenuhnya mendukung pekerjaan tindak lanjut dari institusi tersebut.

Sebelumnya, direktur jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi mengatakan dalam sebuah wawancara pada 14 April lalu, bahwa badan tersebut akan mengelola operasi bantuan dengan Jepang dan juga mencari bantuan dari para ahli internasional lainnya untuk memperkaya kualitas seluruh operasi.

Wang kembali menyuarakan keprihatinan China atas tindakan Jepang yang menurutnya tidak bertanggung jawab. Dia juga mendesak Jepang agar sungguh-sungguh mengatasi kekhawatiran China dan komunitas internasional sebelum membuang air yang terkontaminasi ke laut.

Keputusan Jepang untuk membuang air limbah telah memicu reaksi keras di komunitas internasional. Protes jalanan di Jepang, tuduhan dari organisasi nonpemerintah Greenpeace, dan kritik serta keprihatinan mendalam dari negara-negara tetangga dan negara maritim Jepang di Asia Tenggara semuanya menarik perhatian luas.

“Ini tidak hanya secara langsung membahayakan kepentingan vital orang-orang di negara tetangga Jepang, tetapi juga mengancam lingkungan laut global dan keamanan kesehatan publik internasional,” katanya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya