Berita

Aksi protes menolak kudeta militer di Myanmar/Net

Dunia

Protes Berlanjut, Aktivis Myanmar Kritik Lima Poin Konsensus KTT ASEAN

SENIN, 26 APRIL 2021 | 15:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Aksi protes menolak kudeta militer di Myanmar kembali berlanjut, sehari setelah KTT ASEAN digelar di Jakarta pada Sabtu (24/4).

Protes nasional tersebar di kota-kota besar Myanmar pada Minggu (25/4). Para aktivis mencemooh janji yang diberikan oleh Jenderal Senior Min Aung Hlaing selama KTT ASEAN.

Mereka juga menyerukan agar warga berhenti membayar tagihan listrik dan pinjaman pertanian, serta menjauhkan anak-anak dari sekolah.


"Kami semua, orang-orang di kota-kota, kelurahan dan kemudian daerah dan negara bagian harus bekerja sama untuk membuat boikot yang berhasil terhadap junta militer," kata aktivis bernama Khant Wai Phyo dalam pidatonya di sebuah protes di pusat kota Monywa pada Minggu.

"Kami tidak berpartisipasi dalam sistem mereka, kami tidak bekerja sama dengan mereka," tambahnya, seperti dikutip Reuters.

Dalam aksi protes, para aktivis mengkritik lima poin konsensus yang dihasilkan selama KTT ASEAN.

Lima poin tersebut adalah mengakhiri kekerasan, memulai dialog di antara semua pihak, mediasi proses dialog, pemberian bantuan kemanusiaan, dan menunjuk utusan khusus ASEAN yang akan diizinkan mengunjungi Myanmar.

Perjanjian tersebut tidak menyebutkan tahanan politik, meskipun di dalam pertemuan para pemimpin membahas seruan pembebasan mereka.

Sejak 1 Februari, junta militer telah menahan pemimpin Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan para anggota parlemen, serta tokoh politik pro demokrasi.

Saat ini, Aung San Suu Kyi sendiri menghadapi sejumlah dakwaan dan hanya diizinkan berbicara dengan pengacaranya melalui tautan video yang diawasi petugas keamanan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya