Berita

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi/Net

Dunia

Iran: Jika AS Berniat Kembali Ke Kesepakatan Nuklir, Cabut Dulu 1.500 Sanksi Washington Untuk Teheran

SENIN, 26 APRIL 2021 | 11:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan bahwa jika AS memang berniat menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015, mereka harus menghapus penetapan sanksi kepada sekitar 1.500 individu Teheran.

Hal itu disampaikan Araghchi dalam sebuah wawancara bersama kantor berita yang dikelola oleh pemerintah ICANA pada Minggu (25/4) waktu setempat.

Araghchi tidak memberikan rincian lebih lanjut tetapi komentarnya itu sejalan dengan tuntutan Iran agar AS mencabut kedua sanksi yang diberlakukan kembali terhadap Republik Islam itu, setelah Presiden Donald Trump membatalkan perjanjian penting tersebut dan menambahkan ratusan sanksi untuk Iran, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Senin (26/4).

Komentar Araghchi datang tak lama setelah dirinya melakukan pertemuan dengan parlemen mayoritas-garis keras Iran tentang kemajuan dalam pembicaraan kesepakatan nuklir. Banyak anggota parlemen menentang upaya Presiden Hassan Rouhani untuk menghidupkan kembali kesepakatan tersebut dan telah mencoba mempengaruhi negosiasi.  

Araghchi tidak berkomentar tentang hasil pertemuan itu.

Sebelumnya kantor berita Tasnim melaporkan pada Minggu (25/4), bahwa kepala Komisi Keamanan Nasional, Mojtaba Zolnour, mengatakan dia memimpin upaya untuk mencegah pemulihan perjanjian nuklir tanpa persetujuan parlemen penuh dan mengatakan anggota parlemen harus hadir dalam pertemuan Wina.

Para diplomat akan bertemu di Wina selama tiga minggu berturut-turut mulai Senin untuk mencoba menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia saat waktu habis untuk kesepakatan pemantauan sementara antara Teheran dan inspektur Perserikatan Bangsa-Bangsa di Badan Energi Atom Internasional.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya