Berita

Banjir di Sei Batanghari Medan/Ist

Politik

Jadi Langganan Banjir, Warga Medan Tuntut Bobby Nasution Serius Kerja

MINGGU, 25 APRIL 2021 | 14:21 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Banjir yang selalu terjadi di Kota Medan setiap hujan deras mengguyur membuat warga mengeluh.

Sebab, banjir pada sejumlah ruas jalan tersebut membuat para pengguna jalan kerap terjebak di tengah banjir karena kendaraan mereka mogok.

"Kalau di sini dari dulu memang langganan banjir, hujan sedikit saja sudah banjir, tergenang banjir bisa mencapai 1 meter bang kalau hujan deras 2 jam saja," kata seorang warga bernama Simon di Jalan Sei Batanghari, Kecamatan Medan Sunggal seperti diberitakan Kantor Berita RMOLSumut, Minggu (25/4).

Banjir di lokasi ini menurutnya kerap memicu kemacetan, karena warga berusaha memutar arah. Merasa daerahnya selalu dilanda banjir, warga pun menuntut agar Walikota Medan, Bobby Nasution bekerja serius mengatasi persoalan banjir.

"Ini saja sudah banyak kendaraan yang putar arah, bahkan ada yang mogok, macetlah jadinya, kami berharap pemerintah kota Medan seriuslah menagani banjir. Kalau banjir gini kan susah, cari makan pun payah," katanya.

Di sisi lain, pengamat tata kota dan lingkungan, Jaya Arjuna mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Medan terjadi karena pemerintah kota Medan salah dalam penanganan banjir.

Banjir di kota Medan ini bukan hanya menyebabkan kemacetan lalu lintas saja, tapi menyebabkan polusi dan pencemaran lingkungan, bahkan bisa juga menyia-nyiakan waktu orang. Yang paling berbahaya itu air dari septitank kalau sudah banjir naek dan itu sudah pasti menimbulkan penyakit.

"Nah penanganan banjir Medan harus belajar dari Belanda membangun sistim drainase kota Medan yang canggih dengan mengorek hampir 200 km. Dan sejak dibangun oleh Belanda itu tak pernah dirawat. Nah untuk penanganan banjir itu tidak benar. Penanganan banjir kota Medan itu ditangani oleh BWS (Badan Wilayah Sungai)," jelasnya.

"Sementara mereka tak tau mana sungai, mana kanal karena dia mengerjakan kanal. Kanal itu harusnya yang menangani Provinsi, drainase seharusnya Pemko yang menangani, sungai barulah BWS yang menangani," sambung Jaya Arjuna.

Ketika disinggung tentang kanal banjir Timur yang telah dibangun pemerintah di daerah di daerah Kecamatan Medan Johor yang tidak berfungsi, Jaya menyebut kanal tersebut telah salah dalam perencanaan.

"Kalau kanal banjir Timur yang di daerah Kecamatan Medan Johor itu sudah salah perencanaan. Pembangunanya sudah menghabiskan uang negara 1,2 Triliun dan itu fungsinya berbeda," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya