Berita

Rapat konsolidasi Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Kabupaten Indramayu yang berlangsung Kamis (22/4) berakhir kisruh/Net

Nusantara

Rapat Golkar Indramayu Ricuh, Dipicu Kehadiran Peserta Sudah Loncat Partai

SABTU, 24 APRIL 2021 | 00:23 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Rapat konsolidasi Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Kabupaten Indramayu yang berlangsung Kamis (22/4) berakhir kisruh.

Rapat itu terpaksa dibubarkan karena diduga pengurus DPD Golkar masih mengundang pengurus yang telah pindah partai.

Pengurus Kecamatan DPD Partai Golkar Indramayu, Suhendri mengatakan, kekisruhan bermula dari sikap Plt Ketua DPD Partai Golkar Indramayu, Kusnadi yang menandatangani sepihak undangan tanpa diserta Plt Sekretaris DPD Partai Golkar Indramayu.


Kekisruhan berlanjut saat para ketua pengurus kecamatan dan DPD Partai Golkar Indramayu mempertanyakan undangan kepada para pengurus Partai Golkar yang telah berpindah partai dan bahkan sudah menjadi pengurus partai lain.

“Sekarang Golkar telah menerima Plt Ketua yang baru, Bapak Kusnadi dan Ahmad sebagai Sekretaris Plt. Tetapi dalam poin konsideran di diktub kelima, Plt sekarang itu ketika memecat atau mengganti ketua PK (pengurus kecamatan) harus ada persetujuan dari ketua DPD Golkar Jabar,” kata Suhendri kepada wartawan, Jumat (23/4).

Ia menguraikan, saat ini ada 11 pengurus kecamatan yang telah diberi SK oleh Plt terdahulu. Merujuk hukum yang tidak berlaku surut, kata dia, kebijakan Plt terdahulu tidak bisa digugurkan oleh Plt sekarang.

"Kemudian dalam undangan adalah PK yang sudah ber-KTA Partai Nasdem. Kami bukan tidak mau ishlah, tetapi yang diundang adalah pengurus yang bukan keluarga besar Partai Golkar,” tandasnya.

Kekisruhan dalam kepengurusan DPD Partai Golkar Indramayu memang sudah terjadi sejak sebelum Pilkada Kabupaten Indramayu yang terpecah dua kubu. Kepengurusan Partai Golkar Indramayu pun hingga kini masih dalam pengawasan serta diambil oleh DPD Golkar Jawa Barat.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya