Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dukung Ceko, Slowakia Ikut-ikutan Usir Tiga Staf Kedutaan Besar Rusia

JUMAT, 23 APRIL 2021 | 09:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Slowakia memutuskan untuk mengusir tiga staf Kedutaan Besar Rusia dari negara itu sebagai bentuk solidaritas kepada tetangga dekatnya, Republik Ceko.

Perdana Menteri Slowakia Eduard Heger mengumumkan penetapan itu pada Kamis (22/4).

Sebelum menjadi sebuah negara merdeka, Slovakia yang merupakan pecahan dari Cekoslovakia sudah mengalami sejarah panjang pembentukan negaranya.

"Tiga perwakilan dari misi diplomatik Rusia harus mengakhiri kegiatan mereka di Slovakia dan harus meninggalkan negara itu dalam waktu tujuh hari," kata Heger, seperti dikutip dari RT, Jumat (23/4).

Heger mengatakan keputusan itu diambil setelah mengevaluasi apa yang terjadi baru-baru ini antara Ceko dan Rusia.

"Dan setelah secara menyeluruh mengevaluasi informasi dari badan intelijen kami yang bekerja sama erat dengan badan intelijen sekutu kami," kata Heger, merujuk pada dugaan adanya peran Rusia dalam ledakan mematikan tahun 2014 di gudang amunisi di Ceko.

Republik Ceko pada minggu lalu telah mengusir 18 diplomat Rusia atas keterlibatan Rusia dalam kejahatan ledakan tersebut. Rusia membantah dugaan itu dan memberi balasan dengan mengusir 20 diplomat Ceko dari Rusia.

Langkah balasan itu membuat Ceko geram dan mengancam Rusia. Pada Kamis (22/4), Ceko dengan tegas mengumumkan akan menambah daftar diplomat Rusia yang harus meninggalkan negara itu, dan menyebut telah mengusir 63 staf kedutaan Rusia.

Pemerintah Ceko juga telah memutuskan untuk menghilangkan perusahaan milik negara Rusia Rosatom dari tender bernilai miliaran dolar untuk membangun unit baru di pembangkit listrik tenaga nuklir Dukovany.

Tindakan balas dendam itu memicu perselisihan terbesar Praha dengan Moskow  sejak berakhirnya kekuasaan komunis tahun 1989, menempatkan anggota kecil NATO Eropa Tengah itu di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan Barat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada stasiun radio Vesti FM pada 22 April bahwa Ceko perlu menyadari tahap apa yang telah mereka capai dalam hal merusak hubungan bilateral.

"Rusia menolak tuduhan tak berdasar Praha dan menyebut tindakan Ceko itu tidak masuk akal dan berbahaya bagi hubungan bilateral," ujar Zakharova.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya