Berita

Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), Tjetjep Muhammad Yasin/Net

Politik

Curiga Ada Upaya Adu Domba NU Dan Muhammadiyah Di Kamus Sejarah Indonesia, PPKN: Sangat Berbahaya

RABU, 21 APRIL 2021 | 17:12 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN) mendesak dilakukan investigasi terkait hilangnya nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kemdikbud.

“Harus diinvestigasi. Fakta ini menjawab pernyataan KH SAS (Said Aqil Siroj) sebelumnya yang mengatakan tidak ada bahaya laten PKI. Dan sekarang sudah dengan fakta nama ulama besar pendiri NU hilang adalah sangat mungkin disengaja dihilangkan,” jelas Ketua Harian PPKN, Tjetjep Muhammad Yasin, kpada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (21/4).

Selain hilangnya nama-nama tokoh NU di Kamus Sejarah Indonesia Jilid I, pria yang karib disapa Gus Yasin ini mengatakan, justru yang muncul adalah nama-nama tokoh komunis Indonesia.

Beberapa nama tokoh komunis yang muncul antara lain Henk Sneevliet, Darsono, Semaoen, hingga DN Aidit. Karena itu Gus Yasin menduga penghilangan nama KH Hasyim Asyari pasti dilakukan dengan sengaja oleh orang-orang yang berhaluan kiri.

“PKI dengan ideologi komunisnya jelas merupakan bahaya laten, hanya kader PKI atau kemungkinan anak PKI atau simpatisan PKI atau pengusung ideologi komunis dan orang Syiah yang mengatakan PKI dan ideologi komunis bukan bahaya laten. Sebaliknya, bagi warga Nahdliyin, PKI dan ideologi komunis sampai kapanpun tetap merupakan bahaya laten,” tegasnya.

Gus Yasin juga geram dengan pernyataan Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid bahwa naskah Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang tidak memuat KH Hasyim Ansyari, bukan disusun di masa Nadiem Makarim.

Menurut Hilmar Farid, naskah kamus itu disusun pada 2017. Bahkan, di masa kepemimpinan Nadiem, kamus itu belum disempurnakan dan belum ada rencana penerbitan.

Seperti diketahui, Mendikbud pada 2017 adalah Muhadjir Effendy. Dan Muhadjir Effendy adalah tokoh Muhammadiyah yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Dari kesalahan dalam Kamus Sejarah Indonesia dan bantahan Hilmar Farid ini, Gus Yasin mencurigai ada upaya jahat yang terstruktur dan masif untuk mengadu domba NU dengan Muhammadiyah, sekaligus upaya membangkitkan PKI yang patut diduga disengaja dilakukan.

“Yang mengatakan kamus sejarah dibuat sebelum Menteri Nadiem Makarim yang berarti dibuat di era Menteri Muhadjir Effendy adalah alibi yang patut diduga untuk adu domba NU dan Muhammadiyah. Ini sangat berbahaya,” tandasnya.

Populer

Habib Hasan bin Jafar Assegaf Meninggal Dunia

Rabu, 13 Maret 2024 | 11:04

Koalisi Perubahan Bukber di Nasdem Tower, Anies Tak Diundang

Jumat, 15 Maret 2024 | 17:44

Haji Uma Lolos Lagi ke Senayan, Senator Aceh Diisi 3 Muka Baru

Rabu, 13 Maret 2024 | 01:48

KPK Tetapkan Sekda Pemkot Bandung Ema Sumarna dan 4 Anggota DPRD Tersangka

Rabu, 13 Maret 2024 | 16:05

Pemilu 2024, Ini 10 Caleg DPR RI yang Diprediksi Lolos Dari Dapil Sumut 1

Sabtu, 09 Maret 2024 | 10:47

Hasil Perolehan Suara, Ini 100 Caleg Lolos ke DPRD Sumut Periode 2024-2029

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:24

KPK Pasti Umumkan Novel Tersangka Tilap Uang Dinas Setengah Miliar

Minggu, 10 Maret 2024 | 08:46

UPDATE

Belanja IKN Sepanjang 2023 Capai Rp271,71 Miliar

Selasa, 19 Maret 2024 | 08:00

Besok Diperiksa, Hanan Bos Pakaian Dalam Diminta Kooperatif

Selasa, 19 Maret 2024 | 07:53

Kemenkeu Kantongi Rp22 Triliun dari Pajak Kripto hingga Fintech

Selasa, 19 Maret 2024 | 07:39

Dikomplain Shin Tae-yong, Jersey Latihan Terbaru Timnas Indonesia Akan Diganti

Selasa, 19 Maret 2024 | 06:39

Tak Hanya Mobil Terbang, di IKN juga Akan Ada Tiang Listrik Pintar

Selasa, 19 Maret 2024 | 06:10

AHY Pastikan Lahan PSN Tak Akan Timbulkan Masalah

Selasa, 19 Maret 2024 | 05:57

Gerindra Kudus Buka Dapur Umum Bantu Warga Terdampak Banjir

Selasa, 19 Maret 2024 | 05:41

Ravindra Airlangga Pastikan 100 Persen Dukung Jaro Ade Jadi Cabup Bogor 2024

Selasa, 19 Maret 2024 | 05:07

Ungkap Sejumlah Kasus, 15 Personel Polres Tulang Bawang Dapat Penghargaan

Selasa, 19 Maret 2024 | 04:46

Raih 40.900 Suara, Dominasi Golkar di Kota Pekalongan Tak Terbantahkan

Selasa, 19 Maret 2024 | 04:16

Selengkapnya