Berita

Tangkapan layar Hilmar Farid saat diwawancara soal 'Kaum Kiri dalam Historiography Orde Baru'/Net

Politik

Video Lama Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Beredar, Fadli Zon: Dia Mau Belokkan Sejarah PKI

RABU, 21 APRIL 2021 | 15:12 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Polemik hilangnya nama pendiri Nahdlathul Ulama (NU), KH. Hasyim Asyhari dan menonjolnya tokoh-tokoh komunis dari Kamus Sejarah Republik Indonesia jilid I masih belum usai.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid  telah meminta maaf atas keteledoran tersebut. Namun kini, video lama Hilmar Farid justru diungkit.

Video itu berjudul 'Kaum Kiri dalam Historiography Orde Baru' dan diunggah salah satu akun YouTube pada Desember 2011. Dalam video berdurasi 5 menit 3 detik tersebut, Hilmar Farid tampak sedang diwawancara sebagai seorang sejarawan dari Universitas Indonesia.


Dia dikorek soal sepak terjang kalangan Kiri dan kasus 1965 dalam perjalanan Indonesia.

Video ini mulanya diunggah dalam akun Twitter Mustofa Nahrawardaya sembari mengatakan bahwa polemik di Kemendikbud bukan hal yang mengagetkan bagi dirinya.

“Kalau enggak percaya, silakan tonton Pandangan Bapak Hilmar Farid yang sekarang menjabat Dirjen Kebudayaan ini, tentang sejarah PKI. Simpan videonya!” tutur Mustofa Nahrawardaya, Rabu (21/4).

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon lantas menyambar kicauan tersebut. Dia mengkritik apa yang disampaikan Hilmar Farid dalam wawancara itu.

"Dalam soal PKI, Dirjen Kebudayaan ini jelas bela sejarah versi PKI, menyalahkan Orde Baru dan TNI. Tak akui PKI lakukan kudeta, malah PKI sebagai korban," kata Fadli Zon

Fadli Zon yang memang konsen dalam sejarah pemberontakan PKI turut mengkritik pernyataan Hilmar Farid soal jenderal-jenderal korban peristiwa G30S/PKI. Baginya, apa yang disampaikan Hilmar Farid adalah bagian dari upaya pembelokan sejarah.

"Ia tidak sebut G30S/PKI tapi G30S saja. Ia coba menepis penyiksaan terhadap para jenderal di Lubang Buaya dengan hasil visum. Ia mau belokkan sejarah," ujarnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya