Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah/Net

Politik

Pembentukan Poros Islam Tidak Ubahnya Seperti Menggali Kubur Sendiri

RABU, 21 APRIL 2021 | 09:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Upaya pembentukan poros Islam dalam Pilpres 2024 yang akan diisi oleh PPP, PKS, dan PKB dinilai tidak lagi relevan secara politik. Sebab, selain ruang bagi pemilih yang terbatas, poros ini juga miliki potensi kekalahan yang lebih besar.

Begitu penilaian Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menanggapi wacana pembentukan poros Islam yang terus berkembang usai elit PPP sowan ke markas PKS beberapa waktu lalu.

"Mereka akan kesulitan meraup pemilih muslim rasional, sekaligus akan dijauhi pemilih nasionalis," kata Dedi Kurnia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/4).

Pengamat politik jebolan Universitas Telkom ini menilai pembentukan poros Islam justru akan meningkatkan sentimen identitas agama dalam koalisi. Hal itu justru cenderung menyulitkan parpol dalam berkembang.

"Dengan kondisi itu, membangun poros parpol berazas Islam hanya upaya mengubur diri sendiri. Kecuali, mereka hidup di era Pemilu 1950-an, mungkin poros Islam sedang menjadi trend," tuturnya.

Selain itu, untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh poros Islam juga akan sangat sulit dan terjadi tarik menarik kepentingan yang panjang.

"Sejauh ini dalam amatan IPO, Ahmad Saikhu dari PKS yang miliki tokoh menonjol dari sisi elektabilitas dan PKB Muhaimin Iskandar. Dan dua tokoh ini belum tentu diterima mitra lainnya jika tetap membangun poros Islam. Tokoh di luar mereka justru lebih potensial," pungkasnya. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya