Berita

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko./Net

Politik

Moeldoko Bilang Peradaban Kita Mundur, Budayawan: Kurang Baca Sejarah

RABU, 21 APRIL 2021 | 08:20 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Baru-baru ini, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengaku heran dengan fenomena yang disebutnya sebagai kemunduran peradaban Indonesia. Ia menyebut Indonesia pernah memiliki peradaban tinggi, yang ditandai dengan berbagai warisan budaya berwujud bangunan fisik seperti Candi Borobudur.

Namun, kemajuan peradaban dalam sejarah itu, kata Moeldoko, tak tercermin dalam kondisi bangsa Indonesia saat ini. Ia menyoroti adanya kelompok-kelompok yang kerap menolak keras pandangan lain yang tak sesuai dengan yang dimilikinya.

Pernyataan Moeldoko tentang kemunduran peradaban itu mendapatkan respon kritis dari budayawan dan perupa Yogyakarta, Sahanuddin Hamzah.

Menurut Hamzah, merupakan suatu kekeliruan jika kemunduran peradaban diukur dari adanya gesekan antar kelompok dianggap masyarakat. Sebab, jika ditilik dalam sejarah, persaingan antar merupakan hal wajar yang selalu terjadi.

“Sejak jaman Borobudur dan Prambanan, sudah ada gesekan pandangan semacam itu. Kelompok Sanjaya juga berseteru dengan kelompok Syailendra,” ujar pengelola rumah seni Goedang Keboen Damai itu, Rabu (21/4).

Hamzah mengingatkan agar para pejabat tidak mengeluarkan argumen yang kurang pas terkait sejarah untuk melegitimasi narasi yang mereka bawakan saat ini. Sejarah, kata Hamzah, harus dilihat secara obyektif. Banyak hal yang terjadi saat ini, juga terjadi pada masa lampau.

“Tapi saya maklum. Mungkin beliau kurang membaca sejarah dan kebudayaan,” pungkas seniman yang akrab dipanggil Hamcrut tersebut.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

UPDATE

Gegara Tidak Dipinjami Uang, Tante Nekat Habisi Nyawa Keponakan

Rabu, 24 April 2024 | 23:50

Rupiah Melemah, Suku Bunga BI Naik Jadi 6,25 Persen

Rabu, 24 April 2024 | 23:47

Amankan Posisi Ketum PKB, Cak Imin Harus Merapat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 23:20

Aktivis Pergerakan Punya Peran Penting dalam Kemenangan Prabowo

Rabu, 24 April 2024 | 23:03

BPJPH Yakinkan Negara OKI Soal Implementasi Wajib Halal Oktober 2024

Rabu, 24 April 2024 | 22:47

Gibran Belanja Masalah Seluruh Indonesia

Rabu, 24 April 2024 | 22:43

Si Doel Lebih Dibutuhkan Banten Dibanding Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 22:33

Kehadiran Amin di KPU Melegitimasi Kemenangan Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 22:03

Cik Ujang Pastikan DPD Demokrat Sumsel Tak Ada Polemik

Rabu, 24 April 2024 | 21:43

Petugas Rutan Palembang Diperiksa Buntut Foto Bacagub Sumsel dan Alex Noerdin di Lapas Beredar

Rabu, 24 April 2024 | 21:37

Selengkapnya