Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Repro

Politik

Jika PAN Masuk Kabinet, Jatahnya Bukan Kemendikbud Tapi Kemenhub

SELASA, 20 APRIL 2021 | 15:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kemungkinan Partai Amanat Nasional (PAN) akan masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju sangat terbuka lebar.

Pasalnya, pada reshuffle jilid II di periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini PAN sudah tidak lagi menghadapi resistensi internal maupun eksternal.

Internal dalam hal ini sikap Amien Rais yang menolak koalisi dengan Jokowi. Eksternal, PAN sudah cenderung diakomodir oleh parpol koalisi Jokowi-Maruf Amin.


Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk "Reshuffle Kabinet dan Koalisi 2024" pada Selasa (20/4).

"Kalo reshuffle dulu Desember 2020 PAN tidak masuk karena ada resistensi. Beda dengan sekarang. Sekarang hanya Nasdem saja yang menolak. Kalau parpol koalisi yang lain menerima, tetap saja PAN bisa masuk kabinet," kata Ujang Komarudin.

Adapun, terkait jatah PAN di kabinet nanti, Ujang meyakini bukan pos Kemendikbud ataupun Kemenko PMK.

Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini menilai, PAN bisa saja dialihkan kepada kader Muhammadiyah. Atau, akan mendapatkan jatah Kemenhub.  

"Saya agak ragu juga kalau PAN Kemendikbud. Saya melihat PMK terlalu tinggi bagi PAN. Tidak ada figur yang pas di PAN. Yang realistis dikembalikan ke ormas Muhammadiyah. Bisa jadi akan dikembalikan ke Muhammadiyah," tuturnya.

"Isunya (PAN) akan dapat Menhub. Karena Pak Hatta Rajasa dulu pernah jadi Menhub," demikian Ujang Komarudin.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya