Berita

Goodie bag bantuan sosial/Net

Politik

Bansos Barang Era Juliari Sebenarnya Tepat, Cuma Moral Hazardnya Yang Tidak Baik

SELASA, 20 APRIL 2021 | 07:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Program bantuan sosial (bansos) era Juliari Peter Batubara (JPB) menjabat sebagai Menteri Sosial dianggap sudah tepat. Hanya saja ada moral hazzard tidak baik hingga menimbulkan skandal korupsi berjamaah.

Begitu kata pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menanggapi dugaan persoalan penyalahgunaan bansos tunai (BST) program Mensos Tri Rismaharini yang terjadi di berbagai tingkat pejabat.

Menurutnya, pemberian BST sangat rawan disalahgunakan, apalagi tidak berbentuk barang. Sebab masyarakat akan cenderung mempergunakan uang itu tidak tepat sasaran.


“Menurut saya ini adalah salah satu bentuk buntut dari ketidakberhasilan bansos yang dilaksanakan oleh menteri sebelumnya yakni JPB yang berbuntut kasus korupsi dahsyat," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/4).

“Ketakutan pemerintah untuk mengelola dana bansos menjadikan mereka mengambil aman dengan memberikan bansos secara tunai,” sambungnya.

Semestinya, sambung Saiful, pemerintah tetap membelikan barang untuk dibagikan kepada masyarakat agar roda perekonomian tetap berjalan. Sehingga, suplay dan demand barang akan tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19.

"Problem bantuan sosial pada era Menteri JPB sudah tepat, akan tetapi moral hazardnya yang tidak baik sehingga terjadilah mega skandal korupsi besar berjemaah," kata Saiful.

Saiful pun menilai, bansos tunai merupakan kebijakan ambil aman meskipun korupsi akan berpotensi bergeser kemana-kemana, dari tingkat pusat, daerah hingga ke tingkat RT dan RW.

"Untuk itu dalam pelaksanaannya butuh pengawasan ekstra, tidak hanya internal Kementerian dan Pemda, akan tetapi juga perlu diawasi oleh KPK dalam pelaksanaan BST di lapangan," pungkas Saiful.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya