Berita

Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi ibukota baru di Kalimantan Timur/Net

Politik

Ngotot Pindah Ibukota, Pemerintah Seperti Agen Properti Kejar Setoran

SELASA, 20 APRIL 2021 | 03:17 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sikap penolakan terhadap pembangunan ibukota baru di Kalimantan Timur terus disuarakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut anggota DPR RI Fraksi PKS, Suryadi JP, sejauh ini tidak ada urgensi untuk membangun ibukota baru.

"Pemindahan Ibukota Negara terburu-buru. Padahal Indonesia dan dunia saat ini masih berjuang melawan Covid-19 yang belum jelas kapan akan berakhirnya," kata Suryadi kepada wartawan, Senin (19/4).

Sejatinya, masalah penanganan Covid-19 jauh lebih penting didahulukan pemerintah ketimbang membangun ibukota baru. Terlebih saat ini kebutuhan vaksin Covid-19 di Tanah Air terancam dengan adanya embargo dari pemasok vaksin.

"Yang terjadi, kondisi pandemi ini tidak dianggap sebagai penghalang bagi pemerintah melanjutkan megaproyek pemindahan Ibukota Negara yang diperkirakan memakan biaya hingga sekitar Rp 90 T dari APBN dan sekitar Rp 400 T dari swasta dan BUMN," lanjut anggota Komisi V DPR RI ini.

Angka yang cukup fantastis itu pun membuat publik geleng-geleng kepala lantaran kondisi perekonomian Indonesia belum pulih.

Ia kemudian mencontohkan masih berlakunya Perppu 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

Berlakunya Perppu tersebut, kata dia, menunjukkan ekonomi nasional berada dalam keadaan darurat dan tidak sebanding dengan urgensi pemindahan Ibukota Negara.

"Pemindahan ibukota tak ubahnya seperti pemilik lahan yang melakukan marketing properti dengan harapan mendapatkan investor besar. Padahal masih banyak investasi yang dibutuhkan di berbagai sektor, khususnya sektor industri," tandasnya.

Populer

Simpatisan PDIP Jateng Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Hasto: Itu Dibayar, Sudah Ketahuan

Rabu, 06 Desember 2023 | 18:46

Kunker ke Gresik, Zulhas Tinjau Harga Bapok dan Smelter Freeport

Rabu, 29 November 2023 | 01:45

Peduli Palestina, Alasan Kader dan Simpatisan PKS Jabar Pilih Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 06 Desember 2023 | 21:12

Bersama PT Freeport Indonesia, Mendag Salurkan 5.000 Paket Sembako di Gresik

Rabu, 29 November 2023 | 13:35

Termasuk Pergantian 5 Kapolda, Polri Mutasi Ratusan Pamen dan Pati

Jumat, 08 Desember 2023 | 00:33

Ribuan Mahasiswa Sumut Gelar Mimbar Demokrasi, Tolak Neo Orba Jokowi

Kamis, 30 November 2023 | 23:18

Kunjungi Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, Mendag Senang Progres Sudah 83 Persen

Rabu, 29 November 2023 | 15:54

UPDATE

Jadi Lumbung Suara, Mardiono Tegaskan Perjuangan PPP Bersama Masyarakat Aceh

Sabtu, 09 Desember 2023 | 16:57

KPK Dilumpuhkan, Indonesia dalam Ketakutan…

Sabtu, 09 Desember 2023 | 16:49

WHO Khawatir, Sebaran Penyakit Mpox di Republik Kongo Terus Melonjak

Sabtu, 09 Desember 2023 | 16:40

Hakordia 2023, Menhub: Semangat Menghubungkan Indonesia, Harus Diiringi Nilai Integritas

Sabtu, 09 Desember 2023 | 16:40

Desain Truk Listrik Tesla Bikin Pakar Keselamatan Khawatir

Sabtu, 09 Desember 2023 | 16:26

Sapa Warga Cempaka Putih, Gibran: Beda Enggak Apa-Apa, Asal Sehat dan Rukun

Sabtu, 09 Desember 2023 | 16:17

Setelah Gandum dan Beras, Kini India Larang Ekspor Bawang

Sabtu, 09 Desember 2023 | 15:50

AS Ketar Ketir, Raksasa Huawei China Bakal Luncurkan Chip Baru

Sabtu, 09 Desember 2023 | 15:46

Kasus Covid Naik Lagi, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin Booster

Sabtu, 09 Desember 2023 | 15:45

Tema Debat Pertama KPU Diprediksi Berat Bagi Prabowo

Sabtu, 09 Desember 2023 | 15:30

Selengkapnya