Berita

Anggota Komisi VII DPR Fraksi PKS Mulyanto/Net

Politik

Sebelum Bubar, Kemenristek Didesak PKS Koordinasikan Riset Vaksin Nusantara

SENIN, 19 APRIL 2021 | 13:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) didesak memasukkan riset terhadap Vaksin Nusantara ke Konsorsium Riset Covid-19 dalam rangka pengembangan vaksin yang lebih optimal.

Hal itu juga diyakini bisa mengakhiri polemik Vaksin Nusantara dari berbagai permasalahan filosofis hingga teknis ilmiah yang muncul, agar bisa dibahas dalam forum ilmiah.

Begitu disampaikan anggota Komisi VII DPR Fraksi PKS Mulyanto kepada wartawan, Senin (19/4).

"Ini akan menjadi lebih sistematis dan akseleratif. Jangan seperti sekarang ini, pengembangan Vaksin Nusantara berjalan sendiri tanpa bimbingan kelembagaan yang kokoh," kata Mulyanto.

Politikus senior PKS ini juga menyoroti ramainya perbincangan publik terkait Vaksin Nusantara yang pro kontra alias non-ilmiah, lalu bicara dukung-mendukung oleh elite sehingga masuk ke ranah sosial politik.

"Apalagi ketika para influencer ikut serta maka akan menambah bising atmosfer kehidupan berbangsa dan bernegara kita. ini kan kontraproduktif," kata Mulyanto.

"Akibatnya terjadi debat publik di medsos dan mobilisasi dukung-mendukung secara politik. Ini tidak sehat dan menghabiskan energi kita," sambungnya.

Wakil Ketua F-PKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini berharap, Kemenristek melalui Konsorsium Riset Covid-19 mengkoordinasikan 11 platform riset vaksin Merah Putih yang dijalankan oleh 6 lembaga riset pemerintah dan perguruan tinggi, yakni LBM Eijkman, LIPI, UI, ITB, Unair, dan UGM.

Mulyanto berpandangan, akan menjadi sinergis dan produktif apabila konsorsium riset vaksin nasional memasukan tambahan riset Vaksin Nusantara sebagai platform kedua belas riset Vaksin Merah Putih.

"Perlu intervensi negara yang serius untuk mendorong riset dan produksi vaksin domestik. Agar kita tidak sekadar menjadi negara pengguna dan pembeli, tetapi menjadi negara pembuat, yang berbasis keunggulan para inovator andal nasional. SDM dan lembaga riset kita mampu melakukan itu," ujarnya.

Atas dasar itu, Mulyanto melihat peran Kemenristek sangat penting dalam mengatasi polemik tersebut. Apalagi, Kemenristek merupakan lembaga dengan tugas pokok dan fungsi merumuskan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan riset dan teknologi secara nasional.

Sayangnya, pemerintah justru berencana menggabung Kemenristek ke dalam Kemendikbud dan juga telah mengangkat Ketua Konsorsium Riset Covid-19 sebagai pejabat di lembaga lain.

"Ini mencerminkan lemahnya keseriusan pemerintah dalam pengembangan vaksin domestik," ucapnya.

Lebih lanjut, Mulyanto mendesak pemerintah untuk segera mengkonsolidasikan riset Vaksin Nusantara ke dalam Konsorsium Riset Covid-19, yang selama ini di bawah koordinasi Menristek/Kepala BRIN, agar program riset vaksin domestik semakin konsolidatif.

"Harusnya pemerintah memperkokoh manajemen kelembagaan ristek nasional, sehingga semakin sinergis dan produktif.  Bukan malah membuat bingung publik," pungkasnya.

Kemenristek sendiri akan bubar setelah DPR RI melalui rapat paripurna menyutujui peleburan kementerian ini dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menristek Bambang Brodjonegoro bahkan sudah berpamitan usai persetujuan itu disampaikan DPR.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya