Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Butuh Bertahun-tahun Bagi Virus Corona Untuk Mencapai Batas Evolusi

SENIN, 19 APRIL 2021 | 13:30 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Para ilmuwan masih belum mengetahui sejauh mana kapasitas virus corona SARS-CoV-2 untuk beradaptasi dan berevolusi. Sehingga mutasi virus ini tidak boleh diremehkan.

Bagaikan "perlombaan senjata", umat manusia dan SARS-CoV-2 terus berupaya memperkuat diri satu sama lain.

Seorang ahli virus di University College London, Prof Deenan Pillay mengatakan saat ini SARS-CoV-2 masih dalam tahap awal masa hidupnya sebagai patogen manusia.

Butuh waktu bertahun-tahun bagi virus untuk untuk melewati penghalang spesies dan benar-benar mengotimalkan diri agar dapat berkembang biak dengan baik di dalam tubuh manusia.

“Saya pikir akan menjadi orang yang berani untuk mengatakan bahwa virus mendekati akhir dari jalur evolusinya dan tidak dapat melangkah lebih jauh,” ujar Pillay, seperti dikutip The Independent.

Secara khusus, para ilmuwan khawatir dengan kemampuan SARS-CoV-2 dapat mengubah protein lonjakannya melalui mutasi.

Menurut Pillay, protein lonjakan merupakan "kunci" untuk memasuki sel reseptor manusia. Kunci itulah yang digunakan oleh sebagian besar vaksin Covid-19 di dunia untuk melatih sistem kekebalan tubuh.

Peringatan Pillay muncul ketika dunia dibuat khawatir dengan varian virus corona E484Q yang pertama kali ditemukan di India.

Itu lantaran varian tersebut membawa dua mutasi yang dapat mengurangi keampuhan sejumlah vaksin Covid-19 yang sudah tersedia.

Terlebih diperkirakan, varian itu akan menjadi dominan di dunia dan menciptakan gelombang baru Covid-19 di sejumlah tempat.

Meskipun hal itu belum terjadi, sejauh ini sifat dan kecepatan mutasi virus, termasuk dalam bentuk varian E484K yang ditemukan di Afrika Selatan dan Inggris, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas ilmiah.

Varian-varian itu diketahui dapat mengubah protein mereka sehingga membuat mereka kurang terlihat oleh sistem kebebalan tubuh seseorang yang telah divaksinasi.

Profesor evolusi dan genomik di Universitas Oxford, Aris Katzourakis mengatakan, selain mengubah protein lonjakan, mutasi seperti E484K dapat membuka seluruh muatan mutasi lain yang belum diidentifikasi oleh para ilmuwan.

Akibatnya, sulit untuk menilai tingkat keparahan virus.

“E484K membutuhkan waktu sekitar 12 bulan sebelum menjadi sesuatu yang kami pedulikan. Agaknya, 12 bulan dari sekarang, akan ada satu atau dua lagi yang sama pentingnya," ujarnya.

Ahli virus lainnya dari Universitas Leeds, Prof Stephen Griffin mengaku percaya SARS-CoV-2 akan memiliki batasan untuk berevolusi pada protein lonjakannya.

“Tapi saya tidak yakin kita dapat secara akurat menentukan berapa batas itu pada saat ini," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya