Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Ketum ProDEM: Rakyat Semestinya Marah, Di Kala Susah Para Pejabat Malah Sibuk Jual Beli Jabatan

SENIN, 19 APRIL 2021 | 09:50 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kondisi ekonomi masyarakat Indonesia masih belum juga bangkit usai diterjang badai pandemi Covid-19. Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi masalah krusial di negeri ini.

Mirisnya, kata Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule, sense of crisis dari para pejabat di negeri ini tak kunjung tampak. Sebaliknya, mereka tetap sibuk dengan urusan menggarong uang negara.

Bahkan yang menyedihkan lagi, sambung Iwan Sumule, adalah adanya dugaan jual beli jabatan di sebuah kementerian.


Dalam hal ini, Iwan Sumule mengomentari dugaan adanya seorang staf khusus menteri di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang memperjualbelikan jabatan eselon 1 dan 2.

Para pejabat disebut harus membayar minimal Rp 500 juta untuk memperoleh kesempatan diseleksi menduduki posisi posisi di kementerian tersebut.

Ada juga kabar bahwa pejabat eselon 1 dan 2 yang kompeten dikotakkan atau ditempatkan di nonstruktural. Sementara kabar lain di kementerian ini menyebutkan ada eselon 1 yang baru dilantik tidak memiliki latar belakang yang sesuai dengan pekerjaan yang ditangani.

“Rakyat sedang susah hidup, pejabat pemerintahan malah sibuk jual beli jabatan,” kesal Iwan Sumule kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/4).

Dia semakin miris lantaran bantuan sosial yang sedianya untuk rakyat justru dikorupsi oleh menteri dan pejabat pemerintahan. Padahal mereka seharusnya memberi solusi agar penderitaan rakyat tidak berkepanjangan.

“Rakyat semestinya marah, di kala susah para pejabat malah jual beli jabatan dan garong jatah rakyat. Tapi mereka masih saja memaklumi. Ini sungguh ironi,” demikian Iwan Sumule.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya