Berita

Kedutaan besar Republik Ceko di Moskow/Net

Dunia

Aksi Balas Dendam Rusia, Moskow Usir 20 Diplomat Ceko

SENIN, 19 APRIL 2021 | 08:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksi pengusiran 18 diplomat Rusia oleh pemerintah Ceko pada Sabtu (17/4) mendapat balasan keras dari Moskow. Pada Minggu (18/4) Moskow mengusir 20 diplomat Ceko.

Pengusiran ini juga dipicu oleh tuduhan Ceko yang mengatakan Rusia berada di balik ledakan di sebuah gudang senjata di Republik Ceko yang mematikan pada 2014.

Moskow memberi waktu satu hari kepada para diplomat Ceko untuk meninggalkan Rusia, sementara Praha memberi waktu 72 jam kepada para diplomat Rusia untuk pergi dari negaranya.

Ceko memberi tahu NATO dan sekutu Uni Eropa bahwa mereka mencurigai Rusia berada di balik ledakan tahun 2014 itu.

Amerika Serikat memuji tanggapan tegas Praha atas 'tindakan subversif Rusia di tanah Ceko'.

Pujian itu membuat Rusia geram dan menuduh bahwa Ceko berusaha menyenangkan AS.

"Pengusiran itu sebagai kelanjutan dari serangkaian tindakan anti-Rusia yang dilakukan oleh Republik Ceko dalam beberapa tahun terakhir, dan Praha berusaha untuk menyenangkan Amerika Serikat dengan latar belakang sanksi AS baru-baru ini terhadap Rusia," menurut pernyataan Moskow.

Perselisihan tersebut adalah yang terbesar antara Praha dan Moskow sejak akhir dekade dominasi Soviet di Eropa timur pada tahun 1989.

Ini juga menambah ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Barat secara umum, sebagian disebabkan oleh pembangunan militer Rusia di perbatasan Barat dan di Krimea, yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada 2014, setelah gelombang pertempuran antara pemerintah dan pro-Rusia. pasukan di timur Ukraina.

Pengusiran itu terungkap setelah duta besar Ceko di Moskow, Vitezslav Pivonka, dipanggil oleh kementerian luar negeri Rusia, seperti dilaporkan AFP, Minggu (18/4).

"Pivonka telah diberitahu bahwa 20 pegawai kedutaan Ceko di Moskow telah dinyatakan sebagai 'persona non grata'," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

"Mereka telah diperintahkan untuk meninggalkan negara kami pada akhir 19 April 2021," tambah kementerian itu.

Saat ini polisi masih memburu dua orang Rusia sehubungan dengan ledakan 2014 dan mengatakan mereka membawa paspor yang digunakan oleh tersangka dalam kasus peracunan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal di Inggris pada 2018.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya