Berita

CEO Tesla, Elon Musk/Net

Dunia

Pemerintahan Modi Rayu Elon Musk Buat Pabrik Manufaktur Tesla Di India

JUMAT, 16 APRIL 2021 | 15:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

India berusaha untuk memanfaatkan peluang, mengambil kesempatan emas dari keputusan Tesla untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di Bengaluru.

Pada Januari, Elon Musk telah mendaftarkan Tesla di India dan memilih Bengaluru untuk menjadi pusat R&D perusahaan.

Keputusan tersebut memang telah ditunggu-tunggu oleh New Delhi yang berusaha untuk mengembangkan kendaraan listrik (EV).


Melihat peluang, Menteri Transportasi Nitin Gadkari juga mengajak Musk untuk mulai memproduksi mobil Tesla di India.

Menurut Gadkari, ekonomi India sudah layak untuk rencana tersebut. Apalagi Tesla sudah mendapatkan beberapa komponen mobil dari India.

Ajakan Gadkari muncul selama dialog yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri, dan dilaporkan oleh Times Now pada Jumat  (16/4).

"Saya akan menyarankan Tesla, ini akan menjadi kesempatan emas bagi mereka untuk memulai fasilitas manufaktur di India," ujar Gadkari.

Ia mengatakan, semakin cepat Tesla memproduksi mobil listrik di India akan semakin baik. Lantaran dalam dua tahun ke depan, India mungkin akan memiliki merek lain yang menjadi pesaing Tesla.

"Saya menyarankan agar Anda mulai memproduksi sedini mungkin. Ini akan bermanfaat bagi Anda," ucapnya.

Sambil mendorong inisiatif "Make in India", Gadkari juga menyebutkan peluang ekspor Tesla dari negara tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pemain teknologi yang berbasis di AS seperti Qualcomm dan Apple telah menggelontorkan miliaran dolar untuk mendirikan fasilitas manufaktur di India.

Seperti pada 2019, Apple mulai mengekspor iPhone "Made in India" ke seluruh dunia.

Perdana Menteri Narenda Modi memang telah memfokuskan perhatian untuk menarik sebanyak mungkin pabrikan dari seluruh dunia untuk mendirikan pusat produksi di India.

Pada Februari tahun lalu, kabinet Modi menyetujui skema Product Linked Incentive (PLI) baru senilai 1 miliar dolar AS yang bertujuan untuk lebih menarik produsen teknologi ke India.

Kemudian pada April tahun lalu, skema PLI yang disetujui pemerintah ditujukan untuk pembuat ponsel dan komponen menghasilkan produksi senilai 4,8 miliar dolar AS, menciptakan 22.500 pekerjaan dan menghasilkan sekitar 179 juta dolar AS dalam investasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya