Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping/Net

Dunia

Kebijakan Sanksi AS Akan Mempererat Persatuan Iran, Rusia Dan China

JUMAT, 16 APRIL 2021 | 07:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kebijakan sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) hanya akan memperkuat persatuan dari Iran, Rusia, dan China.  

Begitu yang dikatakan oleh Wakil Kepala Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Abbas Moqtadaye pada Kamis (15/4) ketika mengomentari sanksi yang dilayangkan AS kepada Iran, Rusia, dan China.

"Amerika Serikat telah menjadi tergantung pada sanksi, dan pada akhirnya jalan yang mereka pilih ini akan menimbulkan konsekuensi negatif bagi diri mereka sendiri," ujar Moqtadaye, seperti dikutip Sputnik.

"Sanksi terhadap Iran, Rusia dan tekanan terhadap China tidak hanya akan menyebabkan konsekuensi yang tidak terduga bagi Amerika Serikat, tetapi juga akan semakin mendekatkan negara-negara Asia," tambahnya.

Menurutnya, AS mencoba untuk mengamankan kepentingannya di Timur Tengah, Asia Timur dan Eropa melalui sanksi, tapi pada akhirnya akan memaksa mereka untuk meninggalkan wilayah-wilayah tersebut.

"AS sendiri telah menyimpulkan bahwa pasukannya di Asia Barat telah kehabisan tenaga. Hari ini AS sedang bertempur dalam pertempuran terakhirnya dan melepaskan tembakan terakhirnya. Ia tidak menduga bahwa persatuan Iran dan Rusia dalam kemitraan dengan China dalam waktu dekat akan menjadi satu kesatuan, strategi bersama yang menjamin kepentingan Asia dan dunia," tegas dia.

Komentar Moqtadaye muncul setelah Washington mengumumkan sanksi untuk Rusia atas dugaan campur tangan pilpres AS 2020 dan peretasan SolarWind.

Setidaknya 16 individu dan 16 entitas Rusia menjadi target. Selain 10 diplomat di Kedutaan Besar Rusia  di Washington juga diusir.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya