Berita

Penjual ikan di sebuah pasar di Beijing/Net

Dunia

Mata China Tertuju Ke Jepang, Khawatir Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima Merusak Keamanan Makanan Laut

SELASA, 13 APRIL 2021 | 05:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Jepang yang akan membuang air limbah radioaktif ke laut memicu reaksi luas dari banyak konsumen China. Mereka khawatir langkah itu nantinya akan memengaruhi keamanan makanan laut.

Media sosial China diramaikan oleh komentar netizen menyusul laporan tentang tindakan Jepang yang akan membuang air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang lumpuh. Beberapa dari mereka menyatakan penentangan, bahkan ada yang menyebut tindakan tersebut sebagai bencana bagi umat manusia.

"Jika air limbah nuklir dibuang ke laut, pasar makanan laut pasti akan mengalami kerugian besar beberapa tahun kemudian, yang mungkin merupakan pukulan yang menghancurkan!" kata seorang pengguna Weibo bernama VisualSenseVIP, seperti dikutip dari Global Times, Senin (12/4).

Sementara, seorang penduduk Beijing bermarga Yang mengatakan: "Saya khawatir makanan laut di Samudra Pasifik, tidak hanya di sekitar Jepang, akan terkontaminasi, dan itu akan berdampak buruk pada tubuh manusia."

Warga Beijing lainnya bernama Wang Ying mengatakan bahwa dia khawatir makanan laut akan menjadi kanker setelah terkontaminasi oleh air limbah nuklir.

Menurut sebuah pos di akun Weibo resmi ntv.cn, pusat film dan televisi pertanian Tiongkok, total tangkapan dari penangkapan ikan di laut dalam China adalah sekitar 2 juta ton setiap tahun, dan hampir dua pertiganya ditangkap di sekitar Lingkar Pasifik, membuat keputusan tersebut terkait erat dengan industri perikanan China.

Berita itu juga membuat beberapa netizen mulai beralih ke ikan air tawar, prospek yang mengangkat saham perusahaan ikan air tawar yang terdaftar di pasar saham China. Misalnya, harga saham spesialis budidaya air tawar terkemuka Dahu Aquaculture Co naik 10,06 persen pada hari Senin.

Pada hari Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan bahwa China telah menyatakan 'keprihatinan besar' kepada pihak Jepang melalui saluran diplomatik, mendesak Jepang untuk menangani masalah tersebut dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab.

"Kebocoran bahan radioaktif dalam jumlah besar telah berdampak besar pada lingkungan laut, keamanan pangan, dan kesehatan manusia. Pembuangan air limbah yang terkontaminasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima berdampak pada kepentingan publik global dan kepentingan langsung negara-negara tetangga," katanya.

Komentar Zhao dilihat lebih dari 66 juta kali di Sina Weibo pada Senin sore, sementara topik rencana Jepang dilihat hampir 60 juta, menyoroti keprihatinan mendalam publik China tentang masalah tersebut.

Populer

Terganjal Kasus KTP-el, Ganjar Pranowo Sulit Diusung PDIP pada Pilpres 2024

Senin, 27 Maret 2023 | 07:36

Bersama Sang Istri, Bupati Kapuas Ben Brahim Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi

Selasa, 28 Maret 2023 | 11:54

Kamaruddin Simanjuntak Minta Penetapan Tersangka Kliennya Diuji Bareskrim

Senin, 27 Maret 2023 | 00:07

Dubes Yusron Ihza Dilantik jadi Komisaris di PTDI

Jumat, 24 Maret 2023 | 04:51

Sengit, Pilkada Lampung Diprediksi Bakal Munculkan Lima Klaster Cagub

Kamis, 23 Maret 2023 | 04:49

Ini 2 Lembaga Survei yang Dibayar Tersangka Ben Brahim dan Ary Egahni untuk Dongkrak Elektabilitas

Rabu, 29 Maret 2023 | 10:35

Istri Pamer Gaya Hidup Mewah, Kapolri Diminta Copot Kabareskrim

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:10

UPDATE

Muslim: Copot Ahok dan Nicke dari Pertamina

Minggu, 02 April 2023 | 09:12

Italia Keluarkan RUU Larang Pakai Bahasa Asing, Sanksi Hingga Rp 1,6 Miliar

Minggu, 02 April 2023 | 08:56

Kilang Dumai Meledak, Komisi VII: Ada Masalah Sistemik di Pertamina

Minggu, 02 April 2023 | 08:55

Penolakan Israel Justru Perkuat Elektabilitas Ganjar Pranowo

Minggu, 02 April 2023 | 08:53

Kecewa RI Batal jadi Tuan Rumah, Legislator Gerindra: Piala Dunia Murni Pertarungan Olahraga

Minggu, 02 April 2023 | 08:40

Soal Perempuan Tanpa Hijab Diserang, Presiden Iran: Itu Masalah Hukum

Minggu, 02 April 2023 | 08:24

AS Sebar 11 Relawan Peace Corps ke Tiga Provinsi di Indonesia

Minggu, 02 April 2023 | 08:04

Arab Saudi Imbau Jemaah Umrah Tak Bawa Banyak Uang Tunai dan Barang Mewah

Minggu, 02 April 2023 | 07:37

Rusia Dirotasi jadi Presiden Dewan Keamanan PBB, Ukraina Geram: Lelucon!

Minggu, 02 April 2023 | 07:20

Kejahatan Rasial Meningkat, Georgia Keluarkan Resolusi Anti-Hindufobia

Minggu, 02 April 2023 | 07:01

Selengkapnya