Berita

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi /Net

Dunia

Agen Mossad Israel Ada Di Balik Serangan Fasilitas Nuklir Natanz Iran Yang Sebabkan Pemadaman Listrik

SENIN, 12 APRIL 2021 | 10:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah upaya negosiasi tentang kesepakatan nuklir Iran, muncul laporan yang menyebutkan bahwa agen mata-mata Israel, Mossad, berada di balik serangan dunia maya terhadap fasilitas nuklir Natanz Iran baru-baru ini.

Hal itu dilaporkan radio publik Israel mengutip sumber-sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya. Dalam laporannya, Kan Radio mengatakan serangan terhadap Natanz adalah "serangan dunia maya Israel di mana Mossad terlibat… (dan) kerusakan fasilitas Iran lebih besar daripada yang dilaporkan" oleh Teheran.

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi sebelumnya mengatakan kepada media pemerintah bahwa telah terjadi sebuah 'insiden' di Natanz yang memutus aliran listrik di seluruh fasilitas yang menyebabkan pemadaman.

Sementara, kepala Organisasi Energi Atom Iran
Ali Akbar Salehi, menggambarkan peristiwa itu sebagai 'terorisme nuklir' tetapi tidak merinci siapa yang dianggap bertanggung jawab oleh Teheran.

Komentar Salehi kepada TV pemerintah tidak menjelaskan apa yang terjadi di fasilitas yang dijaga ketat tersebut.

Namun, Natanz telah menjadi sasaran sabotase di masa lalu, tepatnya di 2010. Saat itu, ditemukan virus komputer Stuxnet, dan secara luas diyakini sebagai ciptaan bersama AS-Israel. Peristiwa itu mengganggu dan menghancurkan sentrifugal Iran di Natanz di tengah periode sebelumnya akibat ketakutan Barat tentang program Teheran.

Juli tahun lalu, Natanz mengalami ledakan misterius di pabrik perakitan sentrifus canggihnya, yang kemudian digambarkan pihak berwenang sebagai sabotase. Iran sekarang sedang membangun kembali fasilitas itu jauh di dalam gunung terdekat.

Israel, yang telah lama menjadi musuh bebuyutan Iran, dicurigai melakukan serangan itu serta melancarkan serangan lain, ketika kekuatan dunia bernegosiasi dengan Teheran di Wina mengenai kesepakatan nuklirnya.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

UPDATE

Bareskrim Masih Analisis dan Evaluasi Dugaan Pelanggaran di PON XXI

Sabtu, 21 September 2024 | 03:59

Indonesia dan Jerman Berkolaborasi Hadapi Perubahan Iklim dan Krisis Keanekaragaman Hayati

Sabtu, 21 September 2024 | 03:45

Elektabilitas Dedi-Erwan Capai 77 Persen, MQ Iswara: Alhamdulillah

Sabtu, 21 September 2024 | 03:23

PBB Pastikan Suara Ledakan di Kantor DPP Bukan Teror Bom

Sabtu, 21 September 2024 | 02:58

Baru Bergerak Seminggu Elektabilitas Risma Naik Signifikan

Sabtu, 21 September 2024 | 02:29

Tembus Semifinal China Open 2024, Fikri/Daniel Akui Terlambat Panas

Sabtu, 21 September 2024 | 01:59

Ada Sule dan Iwan Bule dalam Tim Pemenangan Dedi-Erwan

Sabtu, 21 September 2024 | 01:41

Seluruh Venue PON XXI Harus Diaudit Investigasi

Sabtu, 21 September 2024 | 01:19

Polisi Ringkus Sindikat Spesialis Rampok Toko di Jaktim

Sabtu, 21 September 2024 | 00:59

Bertemu dengan Presiden Marcos Jr, Prabowo Akui Filipina Mitra Strategis Indonesia

Sabtu, 21 September 2024 | 00:42

Selengkapnya