Berita

PM Korea Selatan Chung Sye-kyun disambut dengan upacara resmi pada Minggu 11 April 2021 oleh Wakil Presiden Pertama Es'haq Jahangiri di Kompleks Istana Saadabad/Net

Dunia

Teheran: Kami Minta Korea Selatan Melepaskan Sumber Devisa Iran Yang Diblokir Secepatnya

SENIN, 12 APRIL 2021 | 07:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Iran mendesak Korea Selatan untuk membebaskaskan miliaran dolar dana Iran yang dibekukan di bank-bank negara sebagai akibat dari sanksi AS. Wakil Presiden Iran Es'haq Jahangiri mengatakan hal itu saat menerima kunjungan Perdana Menteri Chung Sye-Kyun di Teheran, Minggu (11/4).

Jahangiri membuat pernyataan dalam konferensi pers bahwa aset beku itu sangat dibutuhkan negaranya yang tengah bergulat dengan Covid-19. Iran perlu embeli banyak peralatan medis dan kebutuhan untuk memerangi pandemi.

Ia mengatakan, langkah yang diambil oleh bank-bank Korea Selatan dalam memblokir sumber-sumber devisa Iran telah merugikan Iran dan merusak citra dan posisi Korea Selatan di mata rakyat Iran.


“Kami meminta pemerintah Korea Selatan untuk melepaskan sumber-sumber devisa Iran secepat mungkin dan mengkompensasi masalah. yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir dengan tindakan praktisnya," katanya, di Kompleks Sa'd Abad Teheran, seperti dikutip dari IRNA.

Menjelang 60 tahun hubunan bilatreal dua negara, Jahangiri berharap bisa terus menjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung.  Selama tahun-tahun ini, hubungan tinggi antara kedua negara dan perusahaan Korea Selatan aktif di berbagai sektor ekonomi Iran.

Jahangiri menyebutkan volume perdagangan bursa antara Iran dan Korea Selatan pada 2012 mencapai 17 miliar dolar AS.

Iran dan Korea Selatan memiliki banyak bidang kerja sama dan kemitraan. Iran dan Korea Selatan, sebagai dua negara Asia di Asia Barat dan Timur, memiliki peran yang saling melengkapi dalam bidang ekonomi.

Chung tiba di Teheran pada Minggu (11/4) sore. Kedatangannya ke Iran adalah untuk pembicaraan sejumlah masalah hubungan bilateral dan membahas cara-cara untuk meningkatkan hubungan Teheran-Seoul.

Kunjungan tersebut menandai perjalanan pertama dengan pemutaran perdana Korea Selatan dalam 44 tahun.

"Saya ingin mencatat bahwa kunjungan saya ke Teheran menunjukkan keinginan Korea Selatan untuk memperluas kerja sama dengan prospek hubungan bilateral di masa depan. Saya percaya, transaksi kita harus terus berlanjut pada tingkat tinggi dan perjalanan ini harus memperkuat fondasi hubungan bilateral, dan karena itu, hari ini saya mengundang Jahangiri untuk mengunjungi Korea Selatan," kata Chung Sye-kyun kemudian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya