Berita

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih/Net

Politik

Dulu Yang Pisahkan Kemenristek Dan Kemendikbud Jokowi, Sekarang Gamang

MINGGU, 11 APRIL 2021 | 10:58 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

DPR RI telah menyetujui penggabungan kembali Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi. Tujuannya, utnuk perampingan kementerian/lembaga sesuai dengan nomenklatur Presiden Joko Widodo perihal penyusutan kementerian yang dinilai kurang efektif.

Penggabungan ini mendapat kritik dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. Alasannya karena kedua kementerian itu belum genap setengah periode digabung oleh Jokowi.

Penggabungan, sambungnya, justru akan dilihat sebagai kegamangan Jokowi yang tidak kuat dalam memegang konsep riset dan teknologi.


"Iya kan sebelumnya ristek dari kemendikbud, yang memisahkan siapa? Pak Jokowi juga kan. Kemarin digabung, kemudian sekarang dipisah lagi ini artinya pemerintah tidak kuat memegang konsep riset dan teknologi, pemerintah gamäng soal riset dan teknologi,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (11/4).

Fikri Faqih mengurai bahwa pemisahan itu mulanya dilakukan agar kementerian turut berkonsentrasi pada riset industri. Namun kenyataannya, pemerintah tidak kuat melakukan riset untuk memajukan teknologi Indonesia.

"Ketika dipisahkan itu maksudnya adalah untuk konsentrasi di dunia usaha dan industri. Kemudian ternyata tidak efektif,” ujarnya.

Menurutnya, ada banyak risiko ketika memisahkan Kemendikbud dengan Kemenristek. Salah satunya para peneliiti di perguruan tinggi harus menghadapi birokrasi yang berbelit-belit ketika ingin mengajukan proposal penelitian lantaran adanya dua kementerian itu.

"Karena ada banyak sekali risiko ketika ristek dipisah dengan pendidikan, maka dunia pendidikan kita ketika mau riset itu juga prosedurnya berbelit-belit, sehingga periset itu banyak sekali yang ada. Nah, digabung lagi itu ada risikonya, pisah lagi dengan dunia usaha dan industri,” katanya

"Ini nampaknya memang sikap pemerintah yang gamang, kalau ini terus-menerus tidak baik, buat pondasi keilmuan dan riset di Indonesia,” demikian politisi PKS itu.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya