Berita

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu/Net

Politik

Said Didu Berharap Erick Thohir Masih Ingin BUMN Dikelola Dengan Akhlak

MINGGU, 11 APRIL 2021 | 07:44 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pencopotan pejabat di PT Pelni usai membuat kepanitiaan acara pengajian Ramadhan karena diangga terdapat unsur radikalisme terus mendapat tentangan dari masyarakat Indonesia.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu salah satu yang menyayangkan hal tersebut. Bahkan dia mengungkit lagi keinginan Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin agar BUMN dikelola dengan akhlak.

“Berharap agar Bapak Menteri BUMN Erick Thohir masih berpegang pada harapan bapak bahwa BUMN harus dikelola dengan akhlak,” tuturnya, Minggu (11/4).

Said Didu berharap agar Erick Thohir memerintahkan pimpinan PT Pelni untuk mencabut sanksi kepada para karyawan. Sebab apa yang hendak dilakukan bukan pelanggaran dan sebatas ingin melakukan pengajian di bulan suci Ramadhan.

“Saat banyak BUMN yg sedang menghadapi persoalan, mohon perkenan Bapak menertibkan pimpinan dan karyawan BUMN yang menghalangi umat islam di BUMN dalam menjalankan ibadah dan syiar islam demi ketenangan dan kemajuan BUMN,” tekannya.

Kebijakan manajemen Pelni yang mencopot pegawai yang hendak menggelar pengajian Ramadhan tersiar dalam kicauan Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto.

Lewat akun @kangdede78, Dede mengatakan pencopotan ini sebagai pelajaran sekaligus warning kepada seluruh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kpd seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sdktpun, BERANGUS,” tulisnya.

Dia menekankan bahwa acara pengajian Ramadhan itu belum mendapatkan izin dari direksi, menjadi alasan pembatalan dilakukan.

“Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tsb DIBATALKAN,” tambah Dede.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya