Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Analis AS: China Adalah Mitra Terbaik Bagi Iran

SABTU, 10 APRIL 2021 | 07:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China adalah mitra bagi banyak negara, termasuk di Asia Barat. Analis geopolitik Amerika, Andrew Korybko, menguraikan bagaimana China mengambil perannya dalam hubungan kemitraan.

"China tidak memihak dalam sengketa regional dan selalu mengejar hubungan pragmatis dan seimbang dengan semua pihak," katanya.

Ia mengambil contoh, China meningkatkan hubungan ekonominya dengan Arab Saudi, juga dengan Israel, dan Kerajaan Teluk (Persia) lainnya. China juga melakukan hal yang sama dengan Iran.


"China membangun pabrik drone di Arab Saudi beberapa tahun yang lalu, yang menunjukkan seberapa dekat hubungan mereka. Visi strategis besar yang coba dimajukan China adalah penciptaan jaringan ekonomi regional yang secara teori dapat mengurangi potensi konflik antara kekuatan saingan seperti Arab Saudi dan Iran," kata Korybko, seperti dikutip dari Tehran Times.

Bagi Iran, China bisa dibilang mitra terbaik yang pernah dimiliki Iran. Kontroversi mengenai investasi asing China itu adalah hasil dari Perang Hibrida yang digerakkan oleh disinformasi AS, menurut Korybko.

"Beberapa skandal secara obyektif terjadi di masa lalu, tetapi itu disebabkan oleh kekuatan oposisi yang mengeksploitasi berbagai kesepakatan untuk tujuan populis guna meningkatkan potensi elektoral mereka. Harus diingat bahwa China, tidak seperti AS, tidak pernah memaksakan persyaratan apa pun kepada mitranya, juga tidak ada kesepakatan yang memiliki ikatan rahasia," ujar Korybko.

Pemerintah sah setiap negara secara sukarela menandatangani berbagai perjanjian dengan China atas hak prerogatif mereka sendiri karena mereka percaya bahwa persyaratan tersebut memajukan kepentingan nasional mereka. Ini tentu saja juga berlaku untuk Iran.

Menanggapi kemitraan Sino-Iran dalam 'rencana 25 tahun untuk kemitraan komprehensif antara Iran dan China' yang ditandatangani pada 27 Maret saat Menteri Luar Negeri Wang Yi bertandang ke Teheran, Korybko mengatakan, itu menunjukkan bahwa China adalah mitra andalan bagi Iran.

"Investasi China yang dijanjikan itu akan memungkinkan Republik Islam memodernisasi ekonominya, juga sebagai pembangkit tenaga produksi regional," jelasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya