Berita

KF-21 Boramae/Net

Dunia

Jet Tempur KF-21 Boramae, Tonggak Sejarah Industri Pertahanan Korea Selatan

JUMAT, 09 APRIL 2021 | 21:47 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Korea Selatan telah meluncurkan prototipe jet tempur KF-21 Boramae, yang merupakan nama resmi dari proyek Korea/Indonesia Fighter eXperimental (KF-X/IF-X).

Peluncuran dilakukan di pabrik Korea Aerospace Idustries (KAI) di Sacheon, Provinsi Gyeongsang pada Jumat (9/4).

Selain dihadiri oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, terdapat Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan lebih dari 230 pejabat dari kedua negara yang ikut dalam peluncuran tersebut.


"Era baru dalam pertahanan diri telah datang dan kami telah menetapkan tonggak sejarah dalam kemajuan industri penerbangan kami," kata Moon.

"Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Indonesia yang telah mempercayai kemampuan Korea dan menjadi mitra dalam proyek pembangunan bersama ini. Hingga pembangunan selesai dan kedua negara siap untuk produksi massal untuk merambah pasar negara ketiga, Korea dan Indonesia akan bekerja sama," tambahnya.

KF-21 adalah jet tempur yang dikembangkan bersama dengan Indonesia. Indonesia telah berjanji untuk mendanai 20 persen dari total biaya pengembangan, atau 1,73 triliun won, dengan imbalan 50 pesawat yang akan diproduksi di sana untuk TNI AU, serta transfer teknologi.

Dengan kehadiran KF-21, Korea Selatan menjadi negara kedelapan di dunia yang mampu mengembangkan jet supersonik secara mandiri.

Moon mengatakan produksi massal akan dimulai setelah tes akhir, dan Korea berencana untuk mengerahkan 40 unit KF-21 pada 2028 dan 120 unit pada 2032.

Menurut pemerintah, 719 bisnis Korea telah berpartisipasi dalam pengembangan KF-21. Sekitar 65 persen dari lebih 30 ribu bagian yang digunakan dalam pesawat prototipe dibuat di Korea. Administrasi Program Akuisisi Pertahanan dan KAI berencana untuk menaikkan persentase ini.

Pemerintah memperkirakan proyek tersebut sudah menciptakan 2,1 triliun won dan 12 ribu pekerjaan dari 2016 hingga 2020.

Ketika memasuki produksi massal, 100 ribu pekerjaan baru akan tercipta dan 5,9 triliun won nilai tambahan akan dihasilkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya