Berita

Kapal tanker Hankuk Chemi milik Korea Selatan yang disita oleh Iran telah dibebaskan/Net

Dunia

Dengan Jaminan Pencairan Dana, Iran Bebaskan Kapal Tanker Milik Korea Selatan

JUMAT, 09 APRIL 2021 | 11:55 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Iran telah membebaskan kapal tanker Hankuk Chemi milik Korea Selatan yang disita pada awal tahun.

Pembebasan dilakukan pada Jumat (9/4) setelah Korea Selatan berjanji untuk mencoba memenuhi permintaan Iran mengamankan pencairan dana yang telah dibekukan bank-bank Korea Selatan di bawah sanksi Amerika Serikat (AS), seperti dikutip Reuters.

Pada Januari, Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menyita kapal tanker yang membawa 7.200 etanol di perairan Oman karena dianggap mencemari laut.


Kapal itu ditahan bersama denan 20 anak buah kapal (ABK), termasuk warga Korea Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Myanmar.

Insiden itu menjadi sumber ketegangan antara Teheran dan Seoul karena terjadi ketika Korea Selatan membekukan dana Iran senilai 7 miliar dolar AS di bank-banknya.

Pada Februari, Iran setuju untuk membebaskan 20 ABK kapal, sementara sang kapten masiih ditahan, setelah pejabat tinggi Korea Selatan mengunjungi Teheran.

Menurut seorang pejabat kementerian luar negeri Korea Selatan, Seoul telah berjanji untuk membantu mengeluarkan uang milik Iran yang dibekukan.

"Kami telah menyatakan kesediaan kami untuk menyelesaikan masalah dana," kata pejabat yang menolak disebutkan namanya itu.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan menyebut kapal tersebut telah meninggalkan Iran setelah menyelesaikan prosedur administrasi. Tidak disebutkan permintaan pencairan dana.

"Kapten dan pelaut dalam keadaan sehat," kata kementerian.

Pejabat kementerian juga mengatakan Iran membatalkan rencana untuk menuntut pidana terhadap perusahaan pelayaran kapal atas pencemaran lingkungan.  

Pembekuan dana terkait dengan sanksi AS yang diberlakukan kembali Washington terhadap Teheran pada 2018 setelah Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.

Di bawah pemerintahan Joe Biden, AS dan Iran telah memulai pembicaraan tidak langsung mengenai kembalinya kesepakatan tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya