Berita

Amerika Serikat mempertimbangkan pengerahan kapal perang ke Laut Hitam/Net

Dunia

Dukungan Tak Tergoyahkan Untuk Ukraina, AS Akan Kirim Kapal Perang Ke Laut Hitam

JUMAT, 09 APRIL 2021 | 10:50 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dukungan tak tergoyahkan dari Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina atas meningkatnya ketegangan dengan Rusia dibuktikan dengan tindakan nyata.

AS saat ini dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk mengirim kapal perang ke Laut Hitam untuk beberapa pekan ke depan.

Mengutip seorang pejabat pertahanan AS, CNN pada Kamis (8/4) memuat, Washington ingin mengirim pesan khusus ke Moskow dengan penempatan kapal perang, selain dari operasi rutin yang dilakukan oleh Angkatan Laut AS.


Pejabat itu juga mengatakan, Angkatan Laut AS terus mengerahkan persawat pengintai di atas Laut Hitam untuk memantau aktivitas Angkatan Laut Rusia dan pasukannya di Krimea.

Kendati begitu, berdasarkan perjanjian 1936, AS harus memberikan pemberitahuan 14 hari sebelumnya kepada Turki sebelum mengirim kapal perangnya ke Laut Hitam.

Belum diketahui apakah pemberitahuan itu telah dikirim.

Pada Rabu (7/4), AS mengirim dua pembom B-1 di atas Laut Aegea.

Dari pemantauan, pejabat pertahanan itu menyebut AS tidak melihat pengerahan pasukan Rusia sebagai tindakan ofensif. Disebutkan bahwa Rusia sedang melakukan latihan dan intelijen belum mendapatkan perintah militer untuk tindakan lebih lanjut.

Meski begitu, pejabat itu mencatat bahwa mereka sangat sadar bahwa hal itu dapat berubah kapan saja.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden telah menyatakan keprihatinan atas ketegangan di perbatasan Ukraina. Biden juga menyatakan dukungan tak tergoyahkan untuk Kyiv.

Selain itu, dalam beberapa pekan terakhir, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Ketua Kepala Gabungan Mark Milley dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan semuanya telah berbicara dengan pihak Ukraina.

"Kami prihatin dengan meningkatnya agresi Rusia baru-baru ini di timur Ukraina, termasuk laporan kredibel yang muncul tentang pergerakan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dan Krimea yang diduduki," kata jurubicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya