Berita

Presiden Erdogan dan Kepala Dewan Uni Eropa Charles Michel duduk di kursi terpisah sementara von der Leyen awalnya dibiarkan berdiri, kemudian dipersilakan duduk di sofa, yang kemudian dikenal disebut sebaga insiden 'Sofagate'/Net

Dunia

Turki Panggil Dubes Italia Buntut Pernyataan PM Mario Draghi Yang Sebut Erdogan Diktator Atas 'Skandal Kursi'

JUMAT, 09 APRIL 2021 | 09:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL, Kementerian Luar Negeri Turki memanggil duta besar Italia untuk mengutuk pernyataan Perdana Menteri Mario Draghi yang dianggap menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pemanggilan dubes Italia itu sebagai buntut dari pernyataan Draghi yang pada konferensi pers pada Kamis (8/4) menyebut Erdogan sebagai seorang 'diktator', saat dia menyikapi insiden 'sofagate'.

"Saya sangat tidak setuju dengan perilaku Erdogan. Saya yakin itu tidak pantas. Saya benar-benar menyesal atas penghinaan yang harus diderita (Presiden Komisi Eropa) Ursula Von der Leyen," kata Draghi saat itu, merujuk pada masalah tempat duduk pada pertemuan pejabat tinggi Uni Eropa di Turki.


"Di sini pertimbangan yang harus kita buat adalah bahwa dengan ini -yaa sebut saja mereka apa adanya- diktator," lanjutnya.

Sejumlah pejabat Turki, termasuk Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Ketua Parlemen Turki Ibrahim Kalin, juga mengecam pernyataan perdana menteri Italia itu.

"Kami mengutuk keras pernyataan PM Italia atas presiden terpilih kami, memberikan komentar kurang ajar," katanya di Twitter, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (9/4).

Kalin mengatakan: "Sementara Presiden Dewan Uni Eropa Michel menjelaskan bahwa tidak ada masalah atau niat yang dihasilkan dari Turki mengenai desain protokol, pernyataan Perdana Menteri Draghi yang ditunjuk Italia yang ditujukan kepada Presiden kami tidak sopan dan tidak berdasar. Kami mengutuk ungkapan ini dan berharap itu diperbaiki."

Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun mengatakan, dengan mendefinisikan Erdogan sebagai diktator,  Draghi telah 'kelewat batas'.

Bahwa 52  persen rakyat memilih Erdogan sebagai Presiden, pernyataan Draghi berarti menyakiti hati banyak orang Turki.

"Kami sangat mengutuk gaya yang tidak pada tempatnya ini. Mereka yang menyebut diktator harus melihat sejarah Italia," lanjut Altun.

Ada kritik di beberapa kalangan tentang pengaturan tempat duduk pada pertemuan hari Selasa, di mana Presiden Turki dan Kepala Dewan Uni Eropa Charles Michel duduk di kursi terpisah sementara von der Leyen awalnya dibiarkan berdiri.

Dia kemudian ditawari tempat duduk di sofa, dengan Cavusoglu juga duduk di sofa terpisah di seberangnya.

Berbicara kepada wartawan Kamis pagi, Cavusoglu mengatakan bahwa Turki telah memenuhi semua persyaratan protokol dari pihak UE terkait pengaturan tempat duduk tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya