Berita

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov/Net

Dunia

Rusia Siap Hadapi 'Skenario Terburuk' Dalam Hubungannya Dengan AS

JUMAT, 09 APRIL 2021 | 07:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat memang jauh dari kata harmonis. Berbagai pergesekan kerap terjadi antara kedua pemerintahan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia memang menginginkan hubungan baik dengan AS tetapi mereka tetap siap untuk menghadapi 'skenario terburuk'.

Peskov mengatakan, terlepas dari semua tindakan tidak bersahabat oleh Washington, Presiden Vladimir Putin lebih memilih 'membangun hubungan baik' antara kedua negara.


“Secara umum, terlepas dari semua pernyataan kasar dan ekspresi permusuhan dari Washington, Presiden Putin tetap menjadi pendukung yang konsisten untuk membangun hubungan baik dengan AS, setidaknya di bidang-bidang yang bermanfaat bagi kami,” katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (8/4).

“Dalam pengembangan hubungan bilateral kami, kami selalu siap melangkah sejauh yang mitra kami siapkan," ujarnya.

Komentarnya muncul di tengah laporan media Amerika bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden telah menyelesaikan peninjauan atas 'kesalahan Rusia', termasuk dugaan campur tangan dalam pemilu 2020 dan serangan siber.

AS juga mengancam akan menjatuhkan sanksi baru pada Moskow atas perlakuan terhadap tokoh oposisi Alexei Navalny yang dipenjara, juga beberapa tindakan lain, sanksi pribadi dan pengusiran diplomat, menurut laporan itu.

Peskov menekankan bahwa Rusia tidak menimbulkan 'ancaman bagi siapa pun', termasuk AS, tetapi tindakan Washington yang tidak dapat diprediksi telah mendorong Moskow untuk siap menghadapi skenario terburuk.

“Kami tidak pernah dan bukan merupakan ancaman bagi siapa pun. Tapi, tentu saja, kami tidak akan pernah membiarkan siapa pun, termasuk AS, mengancam kami, mendikte sesuatu kepada kami, dan melanggar kepentingan kami,” tegasnya.

“Permusuhan dan ketidakpastian tindakan pihak Amerika, secara umum, mengharuskan kami untuk bersiap menghadapi skenario terburuk. Ketika Anda memiliki lawan bicara yang cukup agresif dan tidak dapat diprediksi, Anda selalu dalam keadaan mobilisasi," ujar Peskov.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan kebijakan Washington tentang Rusia adalah "jalan buntu".

"Garis buntu AS terhadap Rusia tidak membawa hasil apa pun dalam hal tujuan yang diumumkan ketika sanksi diberlakukan," katanya pada konferensi pers di Nur-Sultan, ibu kota Kazakhstan.

“Situasi ini berulang kali terjadi. Tindakan ini hanya meyakinkan kita akan satu hal; bahwa kita harus mengandalkan diri kita sendiri karena baik AS maupun sekutunya bukanlah mitra yang dapat diandalkan," ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya