Berita

Jovan Divjak/Net

Dunia

Mantan Jenderal Bosnia Jovan Divjak Meninggal Dunia Di Usia 84 Tahun

JUMAT, 09 APRIL 2021 | 07:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bosnia berduka, setelah mantan jenderal angkatan daratnya, Jovan Divjak, yang membela Sarajevo selama pengepungan 44 bulan yang terkenal itu, meninggal pada Kamis (8/4) waktu setempat di ibu kota Bosnia pada usia 84 tahun.

Divjak adalah salah satu dari sedikit etnis Serbia yang berjuang untuk tentara Bosnia selama konflik antar-komunal tahun 1990-an yang menghancurkan yang mencabik-cabik bekas Yugoslavia tersebut.

"Juara dari Bosnia multi-etnis, Divjak meninggal setelah lama sakit," kata organisasinya mengabarkan berita duka tersebut, seperti dikutip dari AFP, Jumat (9/4).


Pensiunan perwira tentara Yugoslavia ini pernah menjadi anggota pasukan pertahanan teritorial Bosnia saat konflik pecah di Sarajevo pada bulan April 1992.

Dia segera bergabung dengan barisan orang-orang yang membela Sarajevo, yang dikepung selama hampir empat tahun kala itu.

Setidaknya 10.000 penduduk kota tewas selama perang tersebut.

"Itu wajar berada bersama mereka yang diserang, yang tidak memiliki senjata," kata Divjak mengatakan kepada AFP pada 2017, menolak label 'Serbia yang baik'.

"Ide tentara Bosnia multietnis telah memenangkan hati saya," tambahnya.

Namun, kecewa dengan pemakaman megah yang diselenggarakan setelah konflik untuk seorang preman Sarajevo yang dicurigai telah mengeksekusi mati orang-orang Serbia, ia mencabut pangkat jendralnya pada tahun 1999.

Setelah itu, Divjak mengabdikan diri sepenuhnya pada perkumpulannya, yang memberikan ribuan beasiswa kepada anak yatim dan juga anak-anak dari keluarga miskin.

Dia dianugerahi Legion of Honor oleh Prancis pada tahun 2001 untuk 'rasa kewarganegaraannya, penolakannya terhadap prasangka dan diskriminasi etnis'.

Sampai kematiannya, Divjak tetap sangat anti-nasionalis. Perannya dalam perang dipandang buruk oleh sebagian besar orang Serbia Bosnia yang menganggapnya sebagai 'pengkhianat'.

Serbia menuntut ekstradisi Divjak atas serangan tahun 1992 terhadap konvoi tentara Yugoslavia yang mundur di Sarajevo.

Mantan jenderal tersebut membantah tuduhan itu dan bersikeras bahwa dia memerintahkan penembakan dihentikan, sebuah klaim yang tampaknya didukung oleh rekaman televisi sejak saat itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya