Berita

Lab Virologi di Wuhan/Net

Dunia

Dikritik Terus Soal Asal-Usul Covid-19, China: AS Punya Banyak Lab Biologi, Mengapa Tidak Berani Diinspeksi?

JUMAT, 09 APRIL 2021 | 06:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China menanggapi surat terbuka yang dirilis oleh 24 ilmuwan dan peneliti dari Eropa, AS, Australia, dan Jepang, yang isinya mengkritik studi gabungan antara China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang Covid-19.

Surat terbuka itu muncul karena laporan WHO dianggap tidak memberikan jawaban yang kredibel tentang bagaimana pandemi dimulai, dan mengklaim hasil laporan itu telah tercemar oleh politik.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan surat terbuka itu adalah upaya mengganggu apa yang telah ditempuh dunia internasional untuk melacak asal-usul Covid-19.


"Ya, (setuju) pekerjaan melacak asal-usul Covid-19 telah ternoda oleh kepentingan politik. (Tetapi) ini bukan dari China, melainkan Amerika Serikat dan negara-negara tertentu," kata Zhao kepada wartawan pada konferensi pers harian, seperti dikutip dari CGTN, Kamis (8/4).

Zhao mengatakan beberapa negara terus mempolitisasi upaya pelacakan asal-usul dan mencoba merusak kerja sama China-WHO dengan secara terbuka menantang penelitian ilmuwan independen.

Dia juga menepis klaim surat itu yang menyatakan bahwa China menyembunyikan catatan kritis dan sampel biologis dari para ahli WHO.

Mengenai kebocoran laboratorium, Zhao mengatakan hasil kunjungan lapangan ke China telah menunjukkan bahwa virus yang bocor dari laboratorium China sangat tidak mungkin. Lain ceritanya jika petunjuk dan bukti ditemukan di seluruh dunia.  

Zhao berharap negara-negara termasuk AS dapat kooperatif untuk bekerja sama dengan WHO dalam penelusuran asal-usul virus dan mengundang para ahli WHO untuk melakukan penelitian ilmiah di negara mereka.

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev pernah mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kommersant:

"Laboratorium biologi yang dikendalikan AS muncul di sana-sini di dunia secara permanen. Anehnya, mereka muncul terutama di dekat perbatasan Rusia dan China."

"Rusia memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa AS sedang mengembangkan senjata biologis di laboratorium," katanya.

Menurut laporan, AS telah mendirikan 16 laboratorium biologi hanya di Ukraina saja.

Zhao bertanya, "Mengapa AS membangun begitu banyak laboratorium di seluruh dunia? Kegiatan apa yang dilakukan militer AS di laboratorium dan pangkalan Fort Detrick ini? Mengapa AS secara eksklusif menentang pembentukan mekanisme verifikasi di bawah Konvensi Senjata Biologi?"

"Adakah alasan mengapa AS tidak berani mengizinkan laboratorium dan pangkalan ini menjalani inspeksi internasional?" ujarnya kemudian. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya