Berita

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) menerima Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel (tengah) dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen (kiri) di Kompleks Kepresidenan di Ankara/Net

Dunia

Turki Tidak Terima Disalahkan Atas 'Skandal Kursi', Pengaturan Tempat Duduk Sesuai Permintaan UE

JUMAT, 09 APRIL 2021 | 01:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Turki dengan keras menolak tuduhan bahwa mereka menghina Ursula von der Leyen, salah satu eksekutif paling kuat Uni Eropa, setelah 'skandal kursi' di Ankara.

Anggota parlemen Uni Eropa meminta dua pejabat tinggi blok itu untuk menjelaskan skandal diplomatik yang semakin membesar yang membuat Ketua Komisi UE, Ursula von der Leyen, tidak diberi tempat duduk dalam pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (7/4).

Peristiwa yang akhirnya menjadi kehebohan itu dijuluki skandal 'sofagate' yang kemudian dikaitkan dengan spekulasi atas sikap Ankara terhadap perempuan, Uni Eropa, seksisme, dan perselisihan politik internal antara Turki danblok tersebut.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu mengatakan Turki dan Presiden Erdogan telah mendapat kecaman yang sangat tidak adil atas peristiwa itu, sementara tidak ada pihak yang menyalahkan UE. Padahal, pengaturan tempat duduk itu dirancang untuk memenuhi tuntutan dan saran-saran dari pihak UE.

“Pengaturan tempat duduk dibuat sesuai dengan saran UE. Titik. Kami tidak akan mengungkapkan fakta ini seandainya tidak ada tuduhan terhadap Turki,” kata Cavusoglu kepada wartawan, seperti dikutip dari AFP, Kamis (8/4).

Pertemuan dua pejabat UE dengan Erdogan terjadi pada saat yang sulit. UE dan Turki tengah berupaya membangun kembali hubungan yang diguncang oleh ketegangan baru.

Von der Leyen, kepala perempuan pertama Komisi Eropa, menekankan kekhawatiran Brussel atas hak-hak perempuan setelah Erdogan menarik diri dari Konvensi Istanbul tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya