Berita

Petugas di rumah dinas Walikota Semarang yang diubah jadi tempat isolasi bagi para OTG/Net

Nusantara

Kasus Covid-19 Di Semarang Terus Turun, Pasien Di Rumah Isolasi Khusus OTG Tinggal 50 Orang

KAMIS, 08 APRIL 2021 | 14:53 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang setiap harinya mengalami penurunan. Dari data siagacorona.semarangkota.go.id kasus terkonfirmasi pada hari ini, Kamis (8/4), adalah 207 orang dari dalam kota Semarang dan 83 orang dari luar kota Semarang yang masih dirawat di rumah sakit.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, dalam satu tahun terakhir semenjak rumah dinasnya dijadikan rumah isolasi bagi pasien covid tanpa gejala (OTG), kondisi tenaga kesehatan (nakes) nya masih terlihat sangat semangat menghadapi pandemi.

Hendi menuturkan, kondisi rumah dinas saat ini tidak seramai saat awal hingga pertengahan pandemi. Dari kapasitas 200-an pasien, saat ini yang menempati rumah dinas hanya sekitar 50 pasien.


"Jumlah penderita semakin turun, kapasitas di situ di dalam 110, tenda 100, tapi yang terpakai sekitar 50," jelas Hendi, Kamis (8/4), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Semarang, dalam satu tahun sudah ada 9.773 orang yang dirawat di rumah dinas walikota. Untuk prosentasenya 98% pasien sembuh; 1,5% pasien dirujuk kerumah sakit; dan 0,5% pasien meminta pulang meski belum dinyatakan sembuh.

Selain rumah dinas walikota, Kota Semarang juga sempat memiliki beberapa rumah isolasi OTG. Seperti di Islamic Centre dan Badan Diklat. Namun kedua tempat isolasi tersebut sudah dinyatakan ditutup sejak beberapa waktu lalu.

"Ruang isolasi ada di rumah sakit di Semarang, yang di luar rumah sakit hanya tinggal di Rumdin. Diklat dan islamic center sudah ditutup," terangnya.

Hendi juga mendorong, Dinas kesehatan Kota Semarang untuk terus gencar mensosialisasikan tentang pentingnya protokol kesehatan meski sudah tervaksin. Karena protokol kesehatan menjadi kunci utama, masyarakat bisa terhindar dari paparan Covid-19.

"Dalam sebulan ini angkanya sudah kecil 200-300-an, saya dorong DKK untuk memantau protokol kesehatan. supaya selama Ramadan nanti angkanya jadi 100-an," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya