Berita

Wakil Menteri Luar Negeri Yunani Miltiadis Varvitsiotis/Net

Dunia

Ankara Kecam Pernyataan Provokatif Menteri Yunani Yang Singgung Kebijakan Presiden Turki

KAMIS, 08 APRIL 2021 | 11:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Angkara mengecam pernyataan wakil menteri luar negeri Yunani yang dianggap mencoreng Turki dan presidennya.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki pada Rabu (7/4) mengatakan apa yang dikatakan Varvitsiotis dalam sebuah wawancara televisi dangat tidak bermoral.

"Kami mengutuk keras pernyataan tidak bermoral, yang tidak sejalan dengan praktik politik dan diplomatik, dari Wakil Menteri Luar Negeri Yunani Miltiadis Varvitsiotis tentang negara kami dan presiden kami dalam wawancara dengan saluran televisi," isi pernyataan itu, seeprti dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (8/4).

Varvitsiotis dan para pejabat Yunani dituduh memainkan retorika provokatif yang sangat merugikan dan mencoreng Turki.

"Para pejabat Yunani terus terlibat dalam tindakan dan retorika provokatif dan meningkatkan ketegangan terhadap Turki," ujar kementerian itu.

Tindakan dan retorika ini diduga 'sengaja dilakukan' pada saat proses dialog dua negara sedang diupayakan.

Ankara kemudian mendesak agar Yunani menunjukkan sikap bijaknya, berpikir sehat, dan tulus, agar  saluran dialog antara kedua negara kembali berfungsi.

Varvitsiotis dalam wawancaranya di 'Atairiasti' SKAI TV pada Selasa (6/5), mengatakan bahwa Turki berada dalam keadaan gejolak dan kebingungan atas identitasnya dalam kebijakan luar negerinya. Begitu juga dengan Presiden Turki yang membuat langkah tidak menentu baik di dalam maupun di luar negerinya.

Pernyataan itu menimbulkan kegeraman dan kecaman dari Ankara.

Turki, yang memiliki garis pantai kontinental terpanjang di Mediterania Timur, telah menolak klaim batas maritim oleh Yunani dan pemerintahan Siprus Yunani, menekankan bahwa klaim mereka yang berlebihan melanggar hak kedaulatan Turki dan Siprus Turki.

Tahun lalu, Ankara mengirimkan beberapa kapal bor untuk eksplorasi di Mediterania Timur, menegaskan haknya di wilayah tersebut serta milik Republik Turki Siprus Utara (TRNC).

Para pemimpin Turki telah berulang kali menekankan bahwa Ankara mendukung penyelesaian masalah yang luar biasa di kawasan itu melalui hukum internasional, hubungan bertetangga yang baik, dialog, dan negosiasi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya