Berita

Bima/Net

Jaya Suprana

Bingungologi Anak-anak Bima

KAMIS, 08 APRIL 2021 | 09:20 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DARI apa yang saya baca pada kitab berjudul Mahabharata versi asli India tetapi dalam bahasa Inggris dan hanya saripati dari berjilid-jilid versi asli Mahabharata yang konon ditulis oleh Aviyasa, Bima berputra Gatotkaca yang bertubuh raksasa dan berkepala gundul.

Namun di kisah Wayang Purwa, Gatotkaca seorang kesatria gahah perkasa ganteng berkumis seperti polisi berambut tebal sakti mandraguna serta bisa terbang ke angkasa.

Di Mahabharata, Gatotkaca adalah putra tunggal Bima.


Di Wayang Purwa, Gatotkaca memiliki saudara bahkan beberapa saudara. Saudara Gatotkaca yang kebetulan saya kenal bernama Antasena sesuai nama ayahnya, Bimasena. Namun ternyata ada lagi tokoh wayang bernama Antareja yang juga putra Bima.

Dalam pewayangan versi Surakarta, Antasena merupakan nama lain dari Antareja, yaitu putra sulung Bimasena.

Sementara menurut versi Yogyakarta, Antasena dan Antareja adalah dua orang tokoh yang berbeda.

Kebingungan makin bingung, sebab ada anggapan bahwa baik Antasena maupun Antareja meski beda orang namun memiliki kesaktian yang sama, yaitu ambles masuk ke dalam perut bumi.

Ada pula yang menganggap satu di antara bersaudara putra Bima tersebut bisa menyelam ke dasar samudra sambil memiliki kesaktian menjilat telapak kaki musuh. sehingga dijamin tewas keracunan air liur putra Bima.

Konon tubuh Antasena berlapis sisik metal tebal sehingga kebal sebnjata tajam.

Kebingunan makin menjadi-jadi akibat ternyata ada versi wayang lain yang menyatakan bahwa anak-anak Bima lebih dari satu atau dua bahkan lebih dari tiga anak belaka. Ada yang bilang bahwa anak nomor empat Bima adalah Brajasena yang muncul belakangan di jaman Parikesit.

Namun ada versi wayang Banyumasan yang menyebut lima anak Bima adalah Antareja, Antasena, Gatotkaca, Srenggini dan Pancasena.

Srenggini konon adalah anak Bima dengan dewi Rekathawati putri dewa kepiting, sang hyang Rekathatama maka Srenggi bercapit seperti kepiting namun bisa disembunyikan agar tampak tidak terlalu mengerikan.

Sementara di Cirebon Antasena dikenal dengan nama Jaka Antawan yang memang sakti dalam menyelam di dalam samudra.

Konon ada  pula anak Bima yang berasal dari ari-ari Gatotkaca yang kemudian tampil di lakon Madusegara yang merupakan pengembangan Nusantara terhadap Ramayana.

Pancasena adalah putra Bima dalam hubungan degan Dewi Sri Ganti sementara Dewi Uma juga melahirkan putri Bima yaitu Bimandari dan Sena Pideksa sebagai anak Bima adik kandung Antarejja dari Nagagini Dewi Susenawati adalah anak Bima dengan Nagagini, selain Antareja dan Sena Pideksa.

Menurut kabar, Susenawati menjadi istri Raden Walmuka, anak kedua Baladewa. Raden Bimawan, satu dari sekian banyak anak Bima dari satu dari sekian banyak istri Bima bernama Endang Sumekar berdasar informasi wayang gagrag Klatenan.

Mengambil bentuk dasar kain Antasena gaya Jogja, postur dan muka antasena gaya Solo namun dengan irah irahan kepala yang berbeda. Menurut versi lain dengan Dewi Balandari, Bima juga punya anak perempuan, bernama Sarwaga.

Arya Kayapasena adalah anak Bima dengan Dewi Sadpadawati sementara Aribawono menurut versi Ki Hadi Sugito adalah ari-ari Gatotkaca yang dijelmakan jadi manusia oleh Batara Rekathatama, yang kemudian dijadikan anak angkat Adipati Basukarna.

Pendek kata Bima memang laris-manis menjalin asmara dengan berbagai perempuan dewi mau pun manusia biasa sehingga sibuk anak-beranak-pinak di sana sini ke kiri ke kanan ke sana sini sampai bukan saja saya namun Bima sendiri juga bingung.

Syukur alhamdullilah, mahaguru pewayangan saya, Ki Nartosabdho pernah bersabda bahwa saya tidak perlu bingung sebab kisah Wayang Purwa tergantung kehendak dan selera dalangnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya