Berita

Raja Yordania Abdullah II/Net

Dunia

Redam Kisruh Politik Kerajaan, Raja Abdullah II: Ini Demi Rakyat Kami, Palestina Dan Yerussalem

KAMIS, 08 APRIL 2021 | 09:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gonjang-ganjing politik yang sempat melanda Kerajaan Yordania mulai mereda. Raja Abdullah II mengatakan, bahwa mantan Putra Mahkota Hamzah bin Hussein telah berkomitmen untuk menempatkan kepentingan Yordania, konstitusinya, dan hukumnya, di atas pertimbangan lain.

Raja Abdullah II juga menambahkan bahwa dia memutuskan untuk menangani konflik dengan Pangeran Hamzah dengan damai dalam kerangka keluarga Hashemite, dan mempercayakan jalan ini kepada paman mereka, Pangeran El Hassan bin Talal.

"Hamzah hari ini bersama keluarganya di istananya di bawah pengawasan saya. Sementara aspek lainnya sedang diselidiki, sesuai dengan hukum, sampai selesai, sehingga hasilnya akan ditangani dalam konteks yang matang sesuai lembaga negara, dengan cara yang menjamin keadilan dan transparansi," kata Raja Abdullah, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Kamis (8/4).


"Negara kami menghadapi tantangan ekonomi yang sulit yang diperburuk oleh pandemi virus corona, dan kami menyadari beratnya kesulitan yang dihadapi warga kami. Kami menghadapi ini dan tantangan lainnya, seperti yang selalu kami lakukan, bersatu, bergandengan tangan," tambahnya.

“Negara kita terbiasa menghadapi tantangan, dan kita terbiasa menang atas tantangan, dan sepanjang sejarah kita, kita telah mengalahkan semua target yang mencoba merusak tanah air, dan kita keluar dari mereka lebih kuat dan lebih bersatu. Untuk demi meninggikan rakyat dan bangsa kami, dan demi Palestina, Yerusalem," ujarnya lagi.

Yordania adalah rumah bagi 2 juta pengungsi Palestina. Ketidakstabilan di negara itu akan menjadi bahaya bagi keamanan Israel dan Timur Tengah yang lebih luas.

Raja Abdullah menambahkan bahwa tantangan di masa lalu bukanlah yang paling sulit atau paling berbahaya bagi stabilitas Yordania, tetapi itu yang paling menyakitkan bagi dirinya sendiri, karena sisi perselisihan ada di dalam dan di luar 'satu rumahnya'.

"Tetapi tidak ada perbedaan antara tanggung jawab saya terhadap keluarga kecil saya dan keluarga besar saya. Tanggung jawab pertama saya adalah melayani Yordania dan melindungi rakyatnya, konstitusinya, dan hukumnya. Tidak ada dan tidak ada yang lebih diutamakan daripada keamanan dan stabilitas negara Yordania, dan perlu mengambil tindakan yang diperlukan untuk memenuhi kepercayaan ini," ujarnya.

Sebelumnya, Pangeran Hamzah bin Hussein ditahan oleh militer kerajaan atas tuduhan memobilisasi pejabat lokal untuk  merusak keamanan Yordania, menurut Wakil Perdana Menteri Ayman Safadi.  

Pemerintah juga telah meluncurkan penyelidikan keamanan setelah terungkap bahwa mantan menteri, anggota keluarga kerajaan, dan beberapa orang lain telah mencoba menargetkan keamanan dan stabilitas negara.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya