Berita

Duta Besar Myanmar untuk Inggris, Kyaw Zwar Minn tidak bisa masuk ke dalam kantor kedutaan yang diambil alih oleh atase pertahanan/AP

Dunia

Kedutaan Besar Myanmar Di Inggris Direbut Paksa Militer, Dubes Tak Bisa Masuk

KAMIS, 08 APRIL 2021 | 07:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kondisi Myanmar usai diguncang kudeta militer semakin memburuk. Bukan hanya di dalam negeri, kekacauan juga terjadi di misi perwakilan Myanmar di luar negeri, yaitu Inggris.

Duta Besar Myanmar untuk Inggris, Kyaw Zwar Minn melaporkan kantor kedutaan yang terletak di Mayfair London telah dikuasai oleh atase pertahanan.

Dilaporkan AFP, insiden tersebut terjadi pada Rabu (7/4). Ketika Kyaw Zwar Minn tidak berada di kedutaan, tokoh-tokoh militer mengambil alih misi diplomatik tersebut.

Di luar kedutaan, Kyaw Zwar Minn berkumpul bersama para pengunjuk rasa, menuntut agar kantornya dikembalikan.

"Mereka mengatakan menerima instruksi dari ibukota, jadi mereka tidak akan mengizinkan saya masuk," ujarnya.

Lebih lanjut, Kyaw Zwar Minn menegaskan akan tetap tinggal di kedutaan dan mengatakan bahwa kantor itu adalah miliknya. Ia juga mendesak pemerintah Inggris untuk campur tangan dalam persoalan tersebut.

Kyaw Zwar Minn diketahui sangat vokal mendukung pembebasan Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint yanng menjadi tahanan rumah oleh junta. Alhasil pada bulan lalu ia dipanggil oleh junta.

"Diplomasi adalah satu-satunya tanggapan dan jawaban atas kebuntuan saat ini," kata Kyaw Zwar Minn.

Sementara itu, Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan pihaknya masih mencari informasi atas insiden yang terjadi di Kedutaan Besar Myanmar di London.

Myanmar telah berada di dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari. Data dari Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menunjukkan, sudah ada 581 orang yang tewas per 7 April, dengna lebih dari 2.700 ditahan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya