Berita

Estafet obor Olimpiade Tokyo di Shinto, Jepang/Reuters

Dunia

Darurat Covid-19, Estafet Obor Olimpiade Tokyo Di Osaka Digelar Tanpa Penonton

RABU, 07 APRIL 2021 | 21:08 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah rencana gelaran Olimpiade Tokyo. Bahkan estafet obor yang seharusnya dilakukan di jalan umum terpaksa dilakukan di taman untuk menghindari kerumunan penonton.

Prefektur Osaka di wilayah barat Jepang telah mengumumkan keadaan darurat medis pada Rabu (7/4). Alhasil, pemerintah setempat harus mengganti rencana kegiatan estafet obor Olimpiade.

Gubernur Osaka, Hirofumi Yoshimura mengatakan jalur estafet telah berubah karena lonjakan kasus Covid-19 pada anak muda, khususnya dikarenakan varian baru virus corona.  

"Hampir dapat dipastikan bahwa strain mutan ini sangat menular dengan kecepatan transmisi yang tinggi," ujar Yoshimura, seperti dikutip Channel News Asia.

"Saya ingin meminta semua penduduk prefektur Osaka untuk tidak keluar rumah jika tidak perlu. Sistem medis dalam situasi yang sangat tertekan," tambah dia.

Sementara itu, komite penyelenggara Olimpiade Tokyo mengumumkan, estafet obor akan dilakukan di Taman Peringatan Ezpo '70 tanpa penonton pada 13 hingga 14 April. Itu merupakan taman seluas 260 hektar yang dikelola oleh pemerintah setempat.

Selama kegiatan, komite akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari penyebaran virus corona.

Pada Rabu, Osaka melaporkan 878 kasus baru Covid-19, memecahkan rekor sehari sebelumnya. Akibatnya, sekitar 70 persen tempat tidur rumah sakit di prefektur itu penuh.

Meningkatnya penyebaran Covid-19 di Jepang semakin membuat khawatir penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang sudah tertunda selama setahun.

Untuk mengatasi situasi, Perdana Menteri Yoshihide Suga telah memberlakukan berbagai aturan, termasuk meminta pemerintah daerah untuk memperketat pembatasan sosial.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya