Berita

Perdana Menteri India, Narendra Modi/Net

Dunia

Oposisi: Butuh Waktu 15 Tahun Bagi India Untuk Vaksinasi Populasi Jika Modi Terus Ekspor Vaksin

RABU, 07 APRIL 2021 | 09:59 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Program vaksinasi Covid-19 yang tengah digalang oleh pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dikritik oleh oposisi.

Kritikan berfokus pada banyaknya dosis vaksin yang diekspor oleh India, sementara kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi.

Salah satu yang melontarkan kritik adalah Partai Aam Aadmi (AAP) yang mengusai New Delhi. Jurubicara AAP, Raghav Chadha mempertanyakan pemerintah pusat yang dianggapnya mengesampingkan rakyatnya sendiri.


"Pemerintah Modi telah mengekspor dosis vaksin ke 84 negara. Jika Anda menghitung jumlah dosis yang diekspor, Anda akan tahu bahwa itu lebih tinggi dari jumlah dosis yang diberikan kepada orang-orang di India," ujarnya, seperti dikutip Sputnik.

"Haruskah kita peduli dengan orang-orang dari negara kita sendiri atau dari negara lain?" sindirnya.

Menurut Chadha, membutuhkan warktu hingga 15 tahun bagi India untuk memvaksinasi seluruh populasi yang berjumlah lebih dari 1,3 miliar jika kecepatan distribusi vaksin di dalam negeri masih seperti saat ini.

"Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa untuk menahan virus, setidaknya 70 persen populasi harus divaksinasi. Butuh 10 tahun untuk membaksinasi 70 persen populais negara jika vaksinasi berlanjut pada kecepatan saat ini dan memvaksinasi semua orang di negara itu akan memakan waktu sekitar 15 tahun," ujarnya.

Data  dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga menunjukkan, lebih dari 79 juta orang telah divaksinasi hingga Minggu malam (4/4).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya