Berita

Gubernur Babel perintahkan Lakukan investigasi mafia lada/PemprovBabel

Nusantara

Geram Dengan Aksi Mafia Lada, Gubernur Babel Perintahkan Investigasi: Kalau Perlu Kejar Sampai Ke Luar Negeri!

RABU, 07 APRIL 2021 | 07:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, merasa prihatin sekaligus geram dengan masih adanya mafia lada di wilayahnya.

Dalam akun Instagramnya yang ditulis pada Rabu (7/4) ia menegaskan agar ruang gerak para 'mafia' Lada Putih Muntok (Muntok White Pepper) -lada putih khas Babel- dipersempit.

Ia telah memberi perintah kepada Tim Badan Pengelolaan Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) serta Tim Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian Perdagangan Lada (TP4L) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk menangkap oknum-oknum pengoplosan lada.

"Demi menjaga kualitas dan gengsi lada kita di mata dunia, saya telah meminta dibentuk tim investigasi gabungan BP3L dan TP4L Babel untuk menginvestigasi oknum-oknum pengoplos lada kita, bahkan kalau perlu kejar sampai ke luar negeri," ujarnya.

Mengutip laman resmi pemprov Babel, Babel telah memiliki Indikasi Geografis (IG) Lada Putih Muntok (Muntok White Pepper) dengan sertifikat IG No ID G-000 000 004 dari Kemenkumham RI cq DJHKI.
IG adalah landasan kuat memungkinkan Babel untuk memperkarakan pihak-pihak asing yang mempermainkan lada Babel di pasar internasional.

Sertifikasi IG ini merupakan upaya untuk melindungi produk suatu daerah agar tidak diklaim dan dipatenkan daerah lain.

Melalui perlindungan ini akan diperoleh manfaat seperti memperjelas identifikasi produk dan menetapkan standar produk dan proses di antara para pemangku kepentingan indikasi geografis, menghindari praktik persaingan curang, memberikan perlindungan konsumen dan penyalahgunaan reputasi indikasi geografis.

"Kita sudah punya kekuatan hukum atas hak Muntok White Pepper yang tidak bisa diganggu gugat pihak lain. InsyaAllah dengan ini maka kenaikan harga lada kita terus terjaga dan stabil," ujar Erzaldi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya