Berita

Pasangan suami istri, Luther Tan dan Sherly Indradewi, rela menjual harta benda mereka demi meningkatkan kualitas warga Papua/RMOL Papua

Nusantara

Adanya Pasutri Luther Tan Dan Sherly Indradewi Menunjukan Absennya Pemerintah Di Papua

SELASA, 06 APRIL 2021 | 21:22 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Adanya pasangan suami istri (pasutri), Luther Tan dan Sherly Indradewi Melubu yang mengorbankan sisa hidup, harta dan bendanya untuk mengabdi demi turut membangun sumber daya manusia di Papua justru menunjukan absennya pemerintah bagi anak-anak di sana yang membutuhkan pendidikan.

Begitu pandangan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Anggi Afriansyah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/4).

"Memang miris, peran ini sesungguhnya harus ada di pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Kondisi tersebut menunjukkan perlunya kehadiran pemerintah bagi anak-anak Papua yang membutuhkan pendidikan," kata dia.

Menurut anggi, hadirnya Luther Tan dan Sherly sangat dibutuhkan oleh masyarakat Papua. Sebab, kata dia, Orang Asli Papua (OAP) memang masih tertinggal sekali terkait pendidikan.

Anggi mengungkap, dari data yang hasil risetnya menunjukan, di Kabupaten/Kota yang  didominasi oleh OAP partisipasi pendidikannya rendah, Angka Partisipasi Kasar (APK), serta Angka Partisipasi Murni (APM).

"Di daerah yang sulit diakses, sulit memiliki guru yang menemani dan mendidik anak-anak Papua. Jadi pihak-pihak seperti sosok Pasutri ini pasti dibutuhkan oleh masyarakat," tandasnya.

Masa-masa awal pengabdian pasutri ini di Papua ini adalah dengan mengajar untuk masyarakat yang berumur rata-rata 30 sampai dengan 50 Tahun, yang rata-rata belum bisa membaca dan menulis tapi punya semangat untuk menimba ilmu.

Keduanya baru tiba di Merauke pada 2011. Dan pada 2014 akhirnya keduanya menerima visi untuk dapat secara lebih spesifik untuk bisa menjangkau anak-anak di lapangan.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya