Berita

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo/Repro

Nusantara

Terdata 224 Rumah Rusak Berat Di Lembata Akibat Banjir Bandang NTT, Ini Besaran Bantuan Yang Diberikan Pemerintah

SELASA, 06 APRIL 2021 | 15:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rumah-rumah warga di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdampak bencana banjir bandang dan atau longsor akan diberikan bantuan perbaikan oleh pemerintah pusat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, ada lebih dari dua ratus rumah warga yang mengalami rusak berat, belasan rusak ringan, dan puluhan rusak ringan.

"Barusan Pak Bupati (Kabupaten Lembata) menyatakan, untuk rumah rusak berat di Lembata berjumlah 224 unit, rumah rusak sedang 15 unit dan rusak ringan 75 unit," ujar Doni Monardo dalam jumpa pers virtual di Lembata, NTT, yang dikutip melalui siaran kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4).


Jumlah rumah rusak yang ada di Kabupaten Lembata itu, lanjut Doni Monardo, belum masuk ke dalam akumulasi data rumah rusak berat yang ada di Alor dan Adonara yang mencapai 500 unit.

Namun Doni Monardo menerangkan, khusus daerah yang paling terdampak di Kabupaten Lembata terjadi di dua desa. Di mana, lokasi desanya berada di kaki Gunung Ile Lewotolok, NTT, yang disitu banyak rumah warga yang rusak.

"Seharusnya dalam beberapa waktu terkahir ini Pemda sudah merencanakan merelokasi warga di sana dua desa di kaki Gunung Ile Lewolotok. Hanya karena ada badai siklon ini akhirnya menjadi terdampak paling banyak," ungkap Doni Monardo.

"Dan BNPB bersama PUPR akan merancang masyarakat dan warga di kawasan tersebut bisa direlokasi," sambungnya.

Untuk itu, pemerintah kata Doni Monardo sudah menyiapkan anggaran untuk membantu warga memperbaiki rumahnya, baik yang mengalami kerusakan berat, sedang maupun ringan.

"Pemerintah, setelah ditugaskan presiden akan membangun rumah-rumah rusak berat, sedang dan ringan. Anggaran yang disiapkan pemerintah pusat, rumah rusak besarannya Rp 50 juta, sedang Rp 25 juta, dan ringan adalah Rp 10 juta," demikian Doni Monardo.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya