Berita

Imam Besar Masjid Islamic Center New York Amerika Serikat (AS), Imam Shamsi Ali/Net

Politik

Imam Shamsi Ali Pertanyakan Logika Said Aqil Yang Minta Dosen Agama Kurangi Ajarkan Akidah Di Fakultas Umum

SELASA, 06 APRIL 2021 | 11:20 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj kembali menuai kontroversi.

Kali ini pernyataan yang kontroversial itu adalah permintaan Kiai Said Aqil agar para dosen agama di fakultas umum tingkat universitas tidak terlalu banyak mengajarkan akidah dan syariah. Dia khawatir jika terlalu banyak akan berisiko pada peningkatan radikalisme.

Imam Besar Masjid Islamic Center New York Amerika Serikat (AS), Imam Shamsi Ali pun mengomentari pernyataan Kiai Said. Dia menilai cara berpikir Said Aqil sangat kontra dengan logika.


Baginya, sulit diterima logika rasional jika pelajaran akidah disebut bisa menumbuhkan radikalisme.

"Saya menilai cara berpikir ini kontra logika. Mendalami akidah menjadi penyebab radikalisme? Dan kerenanya pelajaran akidah perlu dikurangi untuk mencegah radikalisme? Logika apakah yang dipakai?" kata Imam Shamsi Ali, Selasa (6/4).

Imam Shamsi Ali lantas memberikan pernyataan menohok kepada pentolan PBNU itu, lantaran pernyataannya dinilai tidak logis.

"Atau harusnya gila untuk memahami pemikiran yang gila?" tandasnya.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj sebelumnya meminta dosen agama di fakultas umum tingkat universitas untuk tidak terlalu banyak mengajarkan akidah dan syariah. Sebab, hal itu dapat meningkatkan risiko peningkatan radikalisme.

"Bagi dosen agama yang mengajar agama di bukan fakultas agama, tidak usah banyak-banyak bincang aqidah dan syariah. Cukup dua kali pertemuan. Rukun iman dan (rukun) Islam," Said Aqil dalam sebuah diskusi daring, Senin (5/4).

"Kecuali (jurusan) ushuluddin, kecuali (jurusan) fiqih atau tafsir hadis. Itu terserah, itu harus mendalam. Tapi kalau dosen yang mengajar di fakultas yang umum, teknik, hukum misalkan enggak usah banyak-banyak tentang akidah dan syariah, cukup dua kali," tuturnya.

"Kenapa? Kalau ini diperbanyak, nanti isinya, surga-neraka, Islam, kafir, lurus, benar, sesat. Terus-terusan bicara itu radikal jadinya," demikian Said Aqil.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya