Berita

Petugas melakukan tes covid-19 ke salah seorang warga di Pakistan/Net

Dunia

Pakistan Masuk Dalam Daftar Merah Inggris Untuk Covid-19

SABTU, 03 APRIL 2021 | 12:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Inggris memasukkan Pakistan dalam 'daftar merah' kunjungan, mengikuti saran dari para ahli karena tingkat infeksi yang belum menunjukkan perbaikan di negara itu.

Ini sekaligus membuat kecewa warga Pakistan yang tinggal di Inggris karena tidak bisa 'pulang kampung' saat Ramadhan dan Lebaran, mengingat besarnya biaya karantina 10 hari yang diwajibkan saat mereka kembali lagi ke Inggris.

Keputusan itu efektif berlaku mulai tanggal  9 April.


Setelah Pemerintah mengumumkan status daftar merah pada Jumat (2/4), banyak yang menuding orang-orang yang bepergian ke dan dari Pakistan menggunakan paspor ganda untuk menghadiri perayaan Lebaran.

'Seharusnya memberlakukan larangan ini sejak lama. Seorang teman melakukan perjalanan ke Pakistan tahun lalu untuk menghadiri pernikahan keluarga dan saat kembali ia terinfeksi Covid-19," ujar netizen bernama Sohail Anjum, yang menyayangkan keputusan itu baru berlaku saat ini.

Mulai Jumat (3/4) waktu London, penumpang dari Pakistan akan ditolak masuk ke Inggris kecuali mereka adalah warga negara Inggris atau Irlandia atau memiliki hak tinggal.

Biaya untuk satu orang dewasa di kamar hotel yang disetujui pemerintah selama 10 hari cukup tinggi.  Sementara hasil tes PCR negatif tidak bisa membuat karantina menjadi lebih singkat.

Komisaris Tinggi Inggris Christian Turner dalam pesan video mengatakan dia bisa memahami kegundahan itu.

"Saya tahu betapa tidak diinginkannya berita ini bagi Anda semua dan bagi begitu banyak komunitas Pakistan Inggris yang menjadi fondasi hubungan kuat kami,"  kata seperti dikutip dari AFP, Jumat (2/4).

Keputusan itu diambil ketika Pusat Komando dan Kontrol Nasional Pakistan (NCOC) untuk Covid-19 melaporkan 5.234 kasus baru dalam 24 jam terakhir, dengan 83 kematian. Rasio positif di 26 kota telah melewati 8 persen.

Salah satu alasan di balik dimasukkannya Pakistan dalam "daftar merah" adalah persentase yang signifikan dari mereka yang datang dari Pakistan dinyatakan positif pada hari kedua dan hari kedelapan dari kedatangan mereka di Inggris.

Saat Inggris mempersiapkan pencabutan bertahap penguncian nasional mulai 12 April sehubungan dengan kasus harian yang lebih rendah, potensi penyebaran Covid-19 di komunitas Inggris Pakistan di Inggris menjadi faktor dalam keputusan untuk membatasi perjalanan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya