Berita

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /Net

Dunia

Ukraina Siap Hadapi Provokasi Rusia, Presiden Volodymyr: Tentara Kami Kuat Dan Bijak

SABTU, 03 APRIL 2021 | 06:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ukraina akan selalu siap menghadapi segala provokasi yang dilancarkan oleh pihak Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan hal itu, menanggapi sikap Rusia yang menempatkan militernya di dekat perbatasan Ukraina.

Zelensky menilai, Rusia sengaja memberi tekanan kepada negaranya lewat 'latihan militer' di perbatasan. Hal yang menurutnya lebih kepada provokasi.

"Melenturkan otot, peregangan, apa pun itu, dalam bentuk latihan militer di perbatasan dengan Ukraine adalah upaya untuk memberikan tekanan dalam negosiasi pada gencatan senjata," katanya.


Namun begitu, ia yakin bahwa tentara Ukraina tidak hanya memiliki kekuatan dan kekuasaan, tetapi juga kebijaksanaan dan keseimbangan.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan apa yang dilakukan Rusia di perbatasan adalah 'jalan buntu'. Satu-satunya jalan keluar adalah diplomasi.

"Moskow harus menghentikan ketegangan militer yang meningkat, segera dan tanpa syarat menegaskan kembali komitmennya pada cara politik-diplomatik untuk menyelesaikan konflik, dan berkomitmen kembali untuk gencatan senjata," kata Kuleba .

Panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina Ruslan Homchak mengatakan Rusia telah mengerahkan militernya di dekat perbatasan Ukraina untuk "latihan."

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia memindahkan angkatan bersenjatanya ke dalam wilayahnya sendiri 'atas kebijaksanaannya sendiri' dan tidak mengganggu pihak lain.

"Seharusnya tidak mengganggu siapa pun, itu tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun. Federasi Rusia mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan perbatasannya," kata Peskov .

Sebelumnya pada hari Rabu, Ukraina mengumumkan bahwa mereka menarik diri dari perjanjian pariwisata dengan Rusia, yang ditandatangani di Kyiv pada 16 Juli 1999. Kabinet Menteri memutuskan untuk menghentikan perjanjian karena dapat merugikan kepentingan nasional Ukraina.

Ukraina juga mengumumkan larangan impor gandum, gandum hitam, minyak bunga matahari dan beberapa produk non-makanan dari Rusia.

Pasukan Rusia memasuki Semenanjung Krimea Ukraina pada Februari 2014. Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi membagi wilayah itu menjadi dua pemerintahan federal. UE telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas penyitaan itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya