Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko/Net
Partai Demokrat belum memutuskan mengenai calon yang akan diusung di Pilkada DKI 2024 mendatang. Begitu bantahan Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat (Bappilu), Kamhar Lakumani atas isu yang menyebut Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi cagub DKI dari Demokrat.
"Sampai saat ini belum ada pembahasan di Bappilu atau pun arahan dari Bang Andi Arief selaku Kepala Bappilu untuk mempersiapkan pembahasan terkait Pak Moeldoko untuk Pilgub DKI," ujarnya kepada wartawan, Jumat (2/4).
Kamhar menegaskan bahwa dukungan bagi seorang calon di Pilgub DKI juga harus mendapat persetujuan dari Majelis Tinggi Partai Demokrat, yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sementara jika Moeldoko hendak maju di pilgub dengan menggunakan perahu Demokrat, maka yang bersangkutan wajib bersaing dengan kader potensial lain.
"Pak Moeldoko juga harus siap berkompetisi dengan kader Partai Demokrat lainnya yang juga punya potensi sebagai kontestan Pilgub DKI mendatang, untuk memperebutkan tiket dukungan partai," ujar Kamhar.
Sementara untuk kesalahan melakukan kudeta, Kamhar yakin SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan memaafkan Moeldoko. Asalkan Moeldoko mengakui kesalahan dan meminta maaf.
“Pasti bisa membuka pintu maaf jika Pak Moeldoko meminta maaf dan bersungguh-sungguh menyesali perbuatannya,†demikian Kamhar.
Di Pilgub DKI sendiri, Demokrat melalui Kepala Bappilu Andi Arief sudah mengumumkan 9 kader potensial. Mereka adalah Santoso, Hinca Pandjaitan, dan Didik Mukrianto, Ridho Ficardo, Emil Elistianto Dardak, Cellica Nurrachadiana, Anwar Hafid, Dede Yusuf Macan Effendi, dan Iti Octavia Jayabaya.